Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan berpotensial juara dalam Pemilihan Legislatif 2019.
"Kalau kita lihat dalam survei sebelumnya, elektabilitas PDIP selalu berada di posisi teratas. PDIP juga konsisten berbeda jarak sekitar 10 persen dengan Partai Gerindra yang berada di posisi kedua," kata Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa.
Ia mengemukakan itu saat memaparkan hasil survei yang bertema "Yang Juara dan yang Terhempas: Pertarungan Partai Politik 2019, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa.
Dalam lima kali survei berturut-turut sejak Agustus hingga Desember 2018, PDIP selalu kokoh di posisi pertama. Angka elektabilitasnya selalu diatas 20 persen dan jauh meninggalkan elektabilitas partai-partai lainnya.
Pada Agustus 2018, kata dia, elektabilitas PDIP sebesar 24,8 persen, pada September 2018 elektabilitas PDIP sebesar 25,6 persen, Oktober 2018 elektabilitas PDIP sebesar 28,5 persen, November 2018 elektabilitas PDIP sebesar 25,4 persen dan Desember 2018 elektabilitas PDIP sebesar 27,7 persen.
"Elektabilitas PDIP memang terlihat masih fluktuatif dari bulan ke bulan. Namun, elektabilitas partai berlambang banteng ini tetap kokoh diatas 20 persen," ucap Ardian.
Menurut dia, sejak Pemilu 1999, ada semacam "kutukan", di mana tak pernah ada parpol juara bertahan dalam pemilu yang memenangi pemilu berikutnya. Pada Pemilu 1999, PDIP menjadi pemenang pemilu.
Namun, kalah dari partai Golkar pada Pemilu 2004. Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat berhasil menjadi pemenang pemilu dan mengalahkan Partai Golkar. Pada Pemilu 2014, PDIP menjadi pemenang pemilu.
"Jika posisi PDIP saat ini (survei Agustus-Desember 2018) bertahan hingga Pemilu pada April 2019, maka PDIP adalah partai pertama yang berhasil keluar dari 'kutukan' juara bertahan. Dan menjadi partai pertama yang memenangi pemilu dua kali berturut-turut pada pemilu era reformasi dan mencetak 'hattrick' memenangi pemilu, yakni 1999, 2014 dan 2019," ujar Ardian.
Tingginya elektabilitas PDIP itu, lanjut dia, disebabkan figur Joko Widodo yang menjadi calon presiden.
"Figur Jokowi yang menjadi capres paling banyak mendongkrak elektabilitas PDIP, meskipun masih ada faktor lainnya yang membuat responden memilih PDIP," kata Ardian.
Rilis survei ini adalah rangkuman dari lima survei terakhir LSI Denny JA sejak Agustus hingga Desember 2018. Setiap bulannya (Agustus-Desember) LSI Denny JA membuat survei nasional menggunakan 1.200 responden.
Survei diadakan di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode "multistage random sampling". "Margin of error" setiap survei tersebut adalah kurang lebih 2,9 persen. LSI Denny JA juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in "depth interview". Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA. (*)
Berita Terkait
KLHK sebut bioprospeksi potensial untuk dongkrak ekonomi
Jumat, 29 Desember 2023 10:42 Wib
Bapanas optimalkan millet sebagai sumber alternatif pangan potensial
Kamis, 23 November 2023 15:34 Wib
Kemendikbudristek: Pabrik Indarung I potensial jadi museum situs
Selasa, 10 Oktober 2023 15:26 Wib
Ketua DPRD: Aneka produk SMK potensial untuk dikembangkan
Selasa, 10 Oktober 2023 9:20 Wib
Menpora RI: Kejuaraan Tarkam munculkan atlet muda potensial
Senin, 21 Agustus 2023 7:27 Wib
Bawaslu Agam: 13.065 pemilih potensial belum miliki KTP elektronik
Kamis, 13 Juli 2023 15:32 Wib
Liga Pelajar di Pariaman ajang cari pemain bola potensial
Senin, 12 Juni 2023 12:29 Wib
Data penduduk potensial pemilih Pemilu Pasaman Barat meningkat
Jumat, 10 Maret 2023 17:08 Wib