Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Ahli endokrin anak Dr. dr. Aman Pulungan, Sp.A (K) mengungkapkan orangtua mesti mewaspadai gejala-gejala Diabetes Melitus (DM) pada anak antara lain anak sering haus, lapar, kencing, gatal, dan berat badan menurun drastis.
"Pasien diabates anak ini sudah mencapai 97 juta orang di Indonesia, baik untuk kasus DM tipe-1 dan DM tipe-2. Untuk kasus DM tipe-1 itu paling banyak jumlahnya ketimbang DM tipe-2 . Namun, DM tipe-2 ini juga cenderung meningkat jumlahnya," ungkap Dr. Aman saat berbincang usai acara "Kenali Gejala Dini Kanker Pada Anak" di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, orangtua selain memerhatikan ciri fisik anak,"Periksa gula darah anak saat dia masuk UGD."
"Untuk kadar gula darah normal anak itu antara 100 mg/dl hingga 200 mg/dl. Tapi, bila kadar gula darah lebih dari 200 mg/dl itu sudah dikategorikan diabetes," imbuhnya.
Khusus pada kasus DM tipe-1, sambungnya, komplikasi terparahnya adalah pasien meninggal. Sayangnya, anak dengan DM tipe-1 ini merupakan anak ¿terpilih¿.
"Siapa saja tidak harus menunggu faktor keturunan dapat terkena diabetes DM tipe-1. Karena itu, anak-anak yang terkena itu diabetes tersebut disebut 'mereka terpilih'. DM tipe-1 dipengaruhi gen tertentu, tapi bukan turunan. Penyebab dari diabetes ini adalah auto-imun," papar Dr. Aman.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia ini mengatakan bahwa ada faktor risiko yang memicu auto-imun dan kemudian meningkat menjadi DM.
"Adanya infeksi virus seperti arbovirus, polio, coxsackie. Selain itu, ada juga defisiensi vitamin D," imbuh Dr. Aman.
Kepala Divisi Endokronologi Departemen Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo/ FKUI ini menandaskan bahwa DM tipe-1 ini bila tidak diketahui sejak awal dan tak tertangani dengan baik berujung pada kematian.
"Untuk DM tipe-2 ini, data agak sulit didapat. Sehingga, karena belum parah dibiarkan saja. Baru pada usia di atas 18 tahun akan ketahuan DM," tutur Dr. Aman.
Kasus DM pada anak ini di Indonesia ini bagaikan fenomena gunung es. Oleh karena itu, anggota Dewan Penasehat Physician International Society for Pediatric and Adolescent Diabetes ini menyarankan agar antisipasi DM pada anak dilakukan sejak dini.
"Seperti kasus DM anak yang banyak ditemukan di Jepang. Anak-anak di sana diminta untuk tes urin sehingga ketahui dari awal berapa banyak anak yang menderita diabetes. Apalagi, data saya menyebutkan bahwa terdapat 40 persen anak di Indonesia yang mengalami resisten insulin," papar Dr. Aman. (*)
Berita Terkait
Dokter beri tip kontrol diabetes hindari gangguan penglihatan mata
Kamis, 18 April 2024 18:54 Wib
Dokter ingatkan pengidap diabetes tidak konsumsi kalori berlebih saat lebaran
Sabtu, 30 Maret 2024 19:31 Wib
Kiat makan aman saat lebaran bagi pengidap diabetes
Sabtu, 30 Maret 2024 19:19 Wib
Dokter ingatkan pentingnya pasien diabetes cek gula darah mandiri saat puasa
Rabu, 20 Maret 2024 13:31 Wib
IDAI sebut anak dengan diabetes aman berpuasa dengan syarat tertentu
Rabu, 6 Maret 2024 13:36 Wib
Syafni Yetti rasakan manfaat JKN obati diabetes
Selasa, 5 Desember 2023 17:13 Wib
Dokter sebut pasien diabetes perlu persiapan sebelum latihan fisik
Selasa, 21 November 2023 20:20 Wib
Praktisi: Kendalikan gula darah demi hindari komplikasi diabetes
Rabu, 15 November 2023 4:58 Wib