Fraksi Demokrat DPR bereaksi, kecam penembakan di kompleks parlemen

id Edhie Baskoro Yudhoyono

Fraksi Demokrat DPR bereaksi, kecam penembakan di kompleks parlemen

Edhie Baskoro Yudhoyono. (Antara)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengecam terjadinya penembakan salah sasaran yang terjadi di Kompleks Parlemen, karena seharusnya para anggota DPR dan staf yang berada di lingkungan tersebut diberikan perlindungan dan dijaga keamanannya.

"Kami menyayangkan peristiwa tersebut, seharusnya ruangan di Kompleks Parlemen yang semestinya dijaga keamanan dan perlindungannya," kata Edhie Baskoro atau Ibas di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan Kompleks Parlemen harus benar-benar aman sehingga anggota DPR yang melakukan kerja politik tidak menjadi gelisah, takut, dan mengurangi rasa percaya diri.

Ibas mengajak semua pihak membuka mata dan telinga untuk meningkatkan keamanan khususnya kesekjenan DPR untuk menyiapkan perangkat pengamanan di dalam kompleks dan seluruh gedung parlemen.

"Kami berharap Kepolisian dan pihak terkait segera mengungkapkan apa yang sesungguhnya terjadi, investigasi menyeluruh, baik di dalam maupun luar, dimintai keterangan mereka yang mengetahui kejadian ini," ujarnya.

Ibas juga menyerukan kepada Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR untuk melakukan pengecekan secara berkala di lingkungan Kompleks Parlemen.

Menurut dia, Pamdal harus terus berpatroli dan kamera CCTV harus disiagakan terus karena bisa saja kejadian ini bukan hanya sekadar latihan.

"Bagaimana kalau terjadi kegiatan terorisme atau kejahatan lain yang ingin mencederai anggota dewan atau seluruh penghuni kompleks parlemen," katanya.

Dia mengusulkan agar jika kompleks pelatihan Perbakin yang berada di belakang Kompleks Parlemen dianggap terlalu dekat, maka harus segera direlokasi.

Menurut dia, dimana pun tempat latihan menembak jarang sekali berada di tengah kota karena melihat kondisi saat ini sangat tidak relevan lapangan tembak berada di tengah kota.

"Kami usulkan sementara ini dihentikan dulu kegiatannya, bukan berarti kami menyalahkan Perbakin, tapi carikan solusinya, dicarikan tempat yang lebih nyaman. Jauh dari pemukiman, tempat keramaian dan tempat bekerja," ujarnya. (*)