Jembatan putus, pelajar dii Tanjung Pangkal naik perahu motor

id Banjir Pasaman Barat,Jembatan Putus

Jembatan putus, pelajar dii Tanjung Pangkal naik perahu motor

Akibat jembatan putus di Jorong Tanjung Pangkal Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (11/10) mengakibatkan pelajar dan masyarakat setempat terpaksa menggunakan perahu motor menyeberangi Sungai Batang Saman. (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Akibat jembatan putus di Jorong Tanjung Pangkal Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (11/10) mengakibatkan pelajar dan masyarakat setempat terpaksa menggunakan perahu motor menyeberangi Sungai Batang Saman.

"Ada sekitar 400 kepala keluarga yang berdomisili di perkampungan Gersindo. Pada umumnya anak-anak sekolah di Kapar dan Simpang Empat. Dengan putusnya jembatan maka transportasi mereka terpaksa menggunakan perahu motor menyeberangi sungai," kata Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto didampingi Camat Pasaman, Andre Affandi dan Kepala Bagian Humas, Yosmar Difia saat meninjau jembatan putus, Selasa.

Ia mengatakan selain anak sekolah, warga yang tinggal di Gersindo dan Tanjung Pangkal juga terpaksa menyeberangi sungai itu karena banyak yang bekerja di perusahaan kelapa sawit dan bekerja di Simpang Empat.

"Rata-rata ada sekitar 300 orang yang menyeberangi sungai itu menggunakan perahu motor. Biasanya menggunakan jembatan gantung yang putus itu," ujarnya.

Menurutnya perbaikan jembatan Tanjung Pangkal sifatnya segera dilakukan. Sebab, jembatan itu sangat penting bagi masyarakat. Meskipun ada jalan lain namun membutuhkan waktu satu jam menuju Simpang Empat.

"Tahap awal tentu rehap jembatan harus segera dilakukan. Kami berharap kepada pemerintah pusat dapat melihat dan membantu pembangunan jembatan itu segera," harapnya.

Ia menyebutkan selain menyebabkan jembatan putus, banjir Sungai Batang Saman juga merendam puluhan rumah warga yang ada di sekitar sungai itu.

"Bantuan kebutuhan pokok dan peralatan lainnya sudah kita salurkan. Namun ada disejumlah titik yang masih dalam tahap penyaluran karena terkendala akses transportasi," sebutnya.

Sementara itu Camat Pasaman, Andre Affandi didampingi Kepala Jorong Tanjung Pangkal, Rudi Hartono mengatakan ada sekitar 25 rumah yang berada di pingggir sungai itu terancam ambruk.

"Untuk banjir saat ini ada sekitar 15 unit rumah warga yang rusak akibat hantaman air Sungai Batang Saman," ujarnya.

Menurutnya pihaknya sangat mengharapkan adanya pembangunan dan atau bronjong di tepi sungai karena sudah terban dihantam air sungai.

"Jika dibiarkan maka puluhan rumah warga yang berada di tepi sungai bisa ambruk," ujarnya.

Saat ini sejumlah warga yang berdomisili di tepi sungai ada yang mengungsi kerumah sanak familynya yang lebih aman sambil menunggu air sungai Batang Saman surut.