Pembangunan gedung IGD RSUD Pasaman dilanjutkan

id Rumah sakit

Pembangunan gedung IGD RSUD Pasaman dilanjutkan

Direktur RSUD Lubuksikaping, Dr Yong Marzuhaili di Lubuk Sikaping. (Ist)

Lubuk Sikaping (Antaranews Sumbar) - Pembangunan gedung IGD milik RSUD Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman kembali dilanjutkan, setelah lima tahun mangkrak.

Pembangunan IGD ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebanyak Rp1,499 miliar dana APBD dialokasikan oleh Pemkab Pasaman untuk menyelesaikan pembangunan IGD tersebut pada tahun ini, kata Direktur RSUD Lubuksikaping, Dr Yong Marzuhaili di Lubuk Sikaping, Selasa.

Ia mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sejumlah pembangunan tengah digenjot pemerintah daerah di RS tersebut pada tahun ini.

Untuk tahun anggaran 2018 ini, adapun program pembangunan yang akan dan sedang kita lakukan adalah pembangunan IGD yang selama lima tahun mangkrak, kata mantan Kepala Puskesmas Cubadak, Duokoto ini.

Pembangunan IGD itu tetap dilanjutkan kembali, meski persoalan dengan pihak rekanan sebelumnya belum terselesaikan. Menurutnya, hal itu terpaksa ditempuh guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Pembangunan lanjutan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rp1,499 miliar, terdiri atas dua lantai," katanya.

Berikutnya, kata Yong, adalah pembangunan ruang operasi (OK) yang sesuai standar Kemenkes RI. Selama ini, kata dia, ruang OK milik RS tersebut belum memenuhi standar sehingga menyulitkan pihaknya dalam menghadapi penilaian akreditasi rumah sakit dalam waktu dekat.

"Pembangunan gedung OK dua lantai ini menelan dana Rp3,396 miliar, bersumber dari APBD. Saat ini pembangunannya sedang berlangsung. Selain itu, pembangunan gudang farmasi senilai Rp550 juta. Mudah-mudahan bisa rampung dan bisa kita resmikan segera," katanya.

Untuk memberikan kepuasan bagi pasien dalam berobat ke RS tersebut, pihak RSUD Lubuksikaping melakika. berbagai terobosan. Termasuk, melakukan pendaftaran secara online atau komputerisasi dari sebelumnya, secara manual.

"Kita melakukan pembaharuan dalam hal pendaftaran pasien, yang sebelumnya manual kini secara komputerisasi. Ini demi kepuasan pasien, serta untuk menghindari terjadinya penumpukan di loket pendaftaran," katanya.

Terbaru, kata Yong, Bupati Pasaman sudah memerintahkan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan untuk mengosongkan gedung Perpustakaan Daerah yang bersebelahan dengan dengan rumah sakit. Untuk selanjutnya dimiliki rumah sakit itu.

"Pak Bupati sudah mengeluarkan surat. Untuk pengembangan RS ke depan, lahan milik Perpustakaan dijadikan milik RSUD. Gedung perpustakaan dipindahkan ke rumah dinas Wabup lama," kata Yong.