Baznas Microfinance Desa diluncurkan di Bukittinggi, ini sasarannya

id Baznas,Baznas Microfinance Desa

Baznas Microfinance Desa diluncurkan di Bukittinggi, ini sasarannya

Anggota Baznas, Irsyadul Halim dan Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias. (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan program Baznas Microfinance Desa (BMD) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu.

Anggota Baznas, Irsyadul Halim di Bukittinggi, Rabu, mengatakan peluncuran BMD di Bukittinggi adalah yang kedua setelah yang pertama diluncurkan di Bogor, Jawa Barat pada Juli 2018.

BMD merupakan lembaga keuangan mikro nirlaba berperan membantu usaha kecil yang dijalankan mustahik dengan dukungan dana zakat untuk kebutuhan sosial dan dana sedekah untuk kebutuhan modal bergulir.

Sebagai daerah yang menjadi salah satu pusat perekonomian di Sumbar, potensi usaha mikro dinilai sangat tinggi di Bukittinggi sehingga disediakan BMD di daerah tersebut.

Selain itu, kondisi perekonomian Bukittinggi sempat terganggu karena kebakaran pada Oktober 2017 di pusat pertokoan Pasar Atas yang merupakan salah satu pasar utama di daerah itu.

"Usai kebakaran para pedagang kesulitan mengganti komponen usaha untuk melanjutkan kembali usahanya. BMD perlu hadir memberikan layanan permodalan dan pengembangan usaha," katanya.

Di samping bantuan permodalan, mustahik juga memperoleh manfaat berupa pelatihan dan pendampingan usaha berupa kiat pemasaran secara konvensional dan dalam jaringan (online), advokasi serta workshop kemitraan.

"Capaian akhir dari BMD adalah para mustahik lepas dari bantuan hingga mereka bisa menjadi muzaki," katanya.

Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias menilai kehadiran BMD di daerah itu akan membantu pelaku usaha mikro mandiri dan mampu berkembang.

Ia mengingatkan agar penerima manfaat serius dalam menjalan usaha perdagangan.

"Kami minta jangan dinilai berapa besarnya bantuan, namun keseriusan pedagang yang lebih penting. Bantuan yang kecil jika digarap serius akan berkembang," katanya.

Bantuan permodalan yang diterima, katanya, harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk perdagangan karena pihak BMD akan melakukan evaluasi terhadap setiap penerima manfaat. (*)