Ada Pulau Bangau di Danau Maninjau (video)

id Pulau Bangau,Danau Maninjau

Ada Pulau Bangau di Danau Maninjau (video)

Ratusan ekor bangau sedang hinggap dan terbang di lokasi pulau yang ada di Danau Maninjau, Rabu (24/7). (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Salah satu pulau di Danau Maninjau Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menjadi tempat berkembangbiaknya Bangau atau bubulcus ibis.

Wali Jorong Tanjung Batuang, Rahmad Firdaus di Lubukbasung, Rabu, mengatakan Bangau ini mulai menetap di pulau itu semenjak awal 2017 dengan jumlah sekitar puluhan ekor.

"Saat ini populasi bangau yang dilindungi sekitar ratusan ekor," katanya.

Dengan banyaknya populasi Bangau, tambahnya, lokasi pulau yang jaraknya dengan Objek Wisata Lingai sekitar setengah mil itu diberi nama Pulau Bangau.

Sebelumnya, pulau tersebut dengan nama Pulau Akai yang sesuai dengan nama daerah di Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya.

"Semenjak populasi Bangau banyak, masyarakat kami memberikan nama pulau bangau," katanya.

Sementara itu, Wali Nagari Duo Koto, Joni Safri menambahkan, pemerintah nagari akan membenahi pulau tersebut untuk menambah daya tarik Objek Wisata Lingai.

Pembenahan pulau itu bakal dilakukan pada 2019 dan pemerintah nagari akan mengajukan dana pada APB Nagari sebesar Rp200 juta untuk pembenahan objek wisata di daerah itu.

"Kita memfokuskan untuk mengembangkan potensi objek wisata di daerah ini dalam rangka untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat," katanya.

Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Agam, Ade Putra menambahkan, pihaknya akan melakukan identifikasi untuk mengetahui berapa jumlah populasi burung itu.

Lalu identifikasi pola penyebaran, pakan dan langkah tindakan konservasi ke depannya.

"Identifikasi ini akan kita lakukan dalam Minggu ini dengan lembaga yang bergerak di bidang burung langka tersebut," katanya.

Ia menambahkan, pulau ini bisa diusulkan oleh pemerintah daerah sebagai kawasan essensial atau kawasan di luar kawasan hutan yang memiliki potensi tumbuhan ataupun satwa yang langka dan dilindungi.

Sehingga nantinya kawasan ini selain sebagai upaya konservasi juga dapat dikembangkan sebagai pariwisata seperti kegiatan pengamatan burung (bird watching).

"Konservasi ini bisa dijadikan sebagai objek wisata," katanya. (*)