Narkoba kasus terbanyak di Sumbar

id kejati Sumbar,Kasus Nasrkoba di Sumbar

Narkoba kasus terbanyak di Sumbar

Kepala Kejasaan Tinggi Sumbar Priyanto, memberikan keterangan pers di Padang, Senin (23/7). (ANTARA Sumbar/Fathul Abdi)

Sejak awal tahun hingga 22 Juli 2018, kami sudah menangani 2.698 perkara bidang Tindak Pidana Umum, 60 persen diantaranya adalah kasus penyalahgunaan narkoba
Padang, (Antaranews Sumbar) - Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba masih mendominasi angka perkara tindak pidana umum.

"Sejak awal tahun hingga 22 Juli 2018, kami sudah menangani 2.698 perkara bidang Tindak Pidana Umum, 60 persen diantaranya adalah kasus penyalahgunaan narkoba," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Sumbar Priyanto di Padang, Senin.

Jenis narkoba yang menjadi barang bukti berupa shabu-shabu, ganja, ekstasi, dan lainnya.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama memberikan perhatian, dan ikut ambil bagian dalam upaya memerangi peredaran narkoba.

Untuk [enindakan hukum pihak kejaksaan akan menerapkan tuntutan hukum tinggi bagi para pelaku, pengedar, serta bandar sesuai perundang-undangan.

Untuk upaya pencegahan Kejati Sumbar akan menggencarkan materi bahaya penyalahgunaan narkoba, melalui program Jaksa Masuk Sekolah (JMS), kegiatan Penerangan Hukum, serta Jaksa Menyapa.

"Narkoba banyak menyasar anak-anak muda, karena itu generasi muda harus dibentengi dengan pengetahuan tentang barang haram tersebut, termasuk materi tentang korupsi, dan lainnya," katanya.

Selain kalangan pelajar, Kejati Sumbar juga mulai merangkul perguruan tinggi seperti Universitas Andalas, dan Universitas Eka Sakti Padang.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumbar Fadly Amran, mengaku prihatin dengan angka kasus narkoba yang masih tinggi itu.

"Ïni harus menjadi perhatian kita bersama-sama, apalagi narkoba yang banyak menyasar ke generasi muda," katanya.

Para pihak serta instansi terkait juga diminta mencari solusi yang benar-benar jitu untuk mencegah, di luar upaya penindakan.

"Satu pemuda yang tidak produktif saja adalah suatu kerugian, apalagi terjerembab dalam permasalahan narkoba. Perlu diingat kita sedang bersiap menyongsong bonus demografi," katanya.

KNPI sebagai induk organisasi kepemudaan terus membuat program yang bisa menyalurkan energi berlebih anak-anak muda melalui kegiatan positif.

Pada Desember mendatang akan digelar KNPI Cup untuk cabang olahraga sepakbola, dan forum diskusi yang di dalamnya juga dimasukkan materi bahaya narkoba. (*)