Gubernur Sumbar ke Maroko, menjalin kerja sama perdagangan

id kerjasama perdagangan

Gubernur Sumbar ke Maroko, menjalin kerja sama perdagangan

Kantor Gubernur Sumbar

Padang, 30/6 (Antara) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno memimpin delegasi mengunjungi Maroko selama enam hari 27 Juni hingga 1 Juli 2018 untuk memperkuat kerjasama bidang pedagangan dan pendidikan selain menghadiri forum ekonomi di Kota Fez-Meknes (FMEF).

"Kunjungan itu atas undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Maroko, sekaligus dimanfaatkan untuk menjalin kerjasama," kata Kepala Biro Humas Sekretariat Provinsi Sumbar, Jasman di Padang, Sabtu.

Sebelumnya antara Sumbar dan Pemerintah rovinsi Fez di Maroko telah ada kesepahaman bidang perdagangan dan pendidikan pada 2014. Kunjungan kali ini untuk menindaklanjuti kesepahan tersebut.

Di bidang perdagangan, kopi arabika dan robusta asal Sumbar memiliki pasar yang cukup bagus karena permintaan terhadap komoditas itu sangat tinggi di Maroko

Produktifitas komoditas itu di Sumbar juga terus meningkat seiring bertambah luasnya lahan yang ditanami kopi.

Kualitas komoditas itu juga bisa bersaing dengan jenis kopi dari negara lain seperti Brazil.

Sementara itu generasi muda Sumbar juga banyak yang melanjutkan pendidikan tinggi dengan beasiswa di Maroko terutama dari Diniyah Putri Padang Panjang.

Delegasi yang dipimpin gubernur itu diantaranya Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Maswar Dedi, Kepala Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau Luhur Budianda, Biro Pemerintahan Iqbal Ramadi Payana dan sejumlah pelaku usaha dan Tim Kesenian Tari guna menghadiri rangkaian kegiatan Fez-Meknes Economic Forum (FMEF).

Sumbar didaulat sebagai tamu kehormatan serta menjadi narasumber dalam kegiatan investasi, Business Forum dan promosi potensi Sumbar pada 27 Juni sampai 30 Juni 2018 yang dihadiri oleh Kementerian Perdaggangan RI.

Irwan Prayitno dalam akun media sosialnya menyebut forum ekonomi Fes Meknes tersebut merupakan peluang untuk mempromosikan Sumbar ke dunia, karena Forum itu di hadiri oleh para pengambil keputusan nasional dan regional (perwakilan pemerintah , otoritas lokal dan regional , dewan wilayah dan pimpinan universitas), mitra bisnis ( kamar dagang), kontraktor , manajer dan pemimpin bisnis, pemodal dan asosiasi.***3***