Bulog siap rambah penjualan "online"

id Budi Waseso,Dirut Bulog

Bulog siap rambah penjualan "online"

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Heru Winarko (kiri) berjabat tangan dengan mantan Kepala BNN Budi Waseso (kanan). (ANTARA FOTO)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Perum Bulog siap mengembangkan sistem penjualan bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat secara online atau dalam jaringan (daring) setelah sukses dengan toko-toko penyediaan komoditas pangan selama ini.

Dirut Perum Bulog Budi Waseso dalam acara pelepasan program "Giat Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Pangan" di Jakarta, Rabu, mengatakan, penjualan secara 'online' ini untuk memenuhi kebutuhan warga yang menuntut adanya kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh bahan pangan.

"Sekarang ini era belanja online masyarakat ingin yang praktis dan mudah. Masyarakat tidak mau kemana-mana untuk mendapatkan barang yang dibutuhkannya," katanya.

Menurut dia, dengan sistem penjualan secara online tersebut nantinya masyarakat yang memerlukan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, daging tidak perlu lagi ke pasar namun bisa langsung memesan melalui gawai mereka.

Nantinya, lanjut Budi, untuk melakukan distribusi komoditas pangan ke konsumen yang melakukan pemesanan tersebut akan dilakukan kerja sama dengan penyedia layanan jasa ojek online.

Menyinggung realisasi sistem penjualan bahan pangan secara daring tersebut, pihaknya mengatakan, sebenarnya saat ini bisa dilakukan namun diharapkan mulai pekan depan.

Dirut Bulog menegaskan, meskipun pihaknya telah melakukan pengembangan sistem belanja secara online, namun penjualan bahan pangan secara konvensional tidak dihilangkan.

Pada kesempatan itu Budi juga mengungkapkan, Bulog siap melakukan terobosan dengan melakukan penjualan beras dalam kemasan saset seberat 200 gram dengan harga Rp2500/kemasan.

"Penjualan beras dengan ukuran saset 200 gram untuk menjamin ketersediaan beras kepada masyarakat," katanya.

Beras dalam kemasan 200 gram tersebut nantinya akan dipasok dari tiap daerah, sehingga rasanya bisa menyesuaikan lidah penikmatnya.

"Seluruh Indonesia dan akan mengikuti karakteristik daerah masing-masing ini kan beras lokal, kearifan lokal kalau Padang beras jenis pera, untuk Jawa beras pulen," jelasnya.

Budi mengatakan, penjualan beras dalam saset tersebut diharapkan dapat terwujud mulai pekan depan karena menunggu kesiapan divre-divre Bulog di daerah. (*)