Peralatan pemadam kebakaran perlu ditambah di Mentawai

id Kebakaran

Peralatan pemadam kebakaran perlu ditambah di Mentawai

Sejumlah personil pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan api yang membakar rumah milik Dinas Pekerjaan Umum Mentawai, di kilometer 4 Tuapeijat, Sipora Utara, Kab.Kepulauan Mentawai, Sumbar, Senin (4/6). Dalam peristiwa tersebut dilaporkan tidak ada korban jiwa dan petugas masih menyelediki penyebab kebakaran tersebut. ANTARA SUMBAR/Patris Sanene/Maril/18

Tuapeijat (Antaranews Sumbar) - Salah satu faktor penyebab lambannya pemadaman kebakaran rumah Dinas PU Kabupaten Kepulaun Mentawai pada Senin pagi, 4 Juni 2018 adalah masih kurangnya armada atau alat pemadam kebakaran yang dimiliki oleh Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran.

Selain kurangnya mobil pemadam, peralatan lain seperti baju anti panas api, mesin penyedot air masih kurang dan perlu ditambah.

Terlihat secara kasat mata alat pemadaman yang digunakan oleh personil masih minim, mesin generator set (genset) misalnya terlihat tidak dapat berfungsi maksimal saat akan memadamkan api, lalu baju pemadam kebakaran juga belum memenuhi standar bahkan baju yang digunakan masih bergantian dengan personil pemadam lain.

“Mestinya mobil pemadamnya ditambah lagi, ini masih kurang, kalau habis air satu tangki maka bisa bergantian satu menyedot air satu lagi melakukan pemadaman saat habis, ini hanya satu unit mobil pemadam kita, juga baju yang digunakan juga minim, itu dapat membahayakan keselamatan pemadam,” kata Andolf salah satu pegawai PU saat bercerita di lokasi kebakaran.

Saudara Halomoan Pardede, Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Mentawai mengiyakan bahwa peralatan yang dimiliki oleh personilnya memang masih minim, juga termasuk peralatan pemadaman yakni baju anti panas.

“Kalau melihat kondisi saat ini memang alat kita masih kurang, jadi kita berupaya bekerja maksimal dengan alat yang ada,” kata Pardede pada Senin, 4 Juni.

Sementara penyebab kebakaran terhadap perumahan Dinas PU kata Pardede sementara diduga korsleting listrik. “Sementara ini kita menduga penyebabnya adalah korsleting listrik, itu berdasar kata salah seorang penghuni rumah Dinas PU,” kata Pardede.

Namun (AS)salah satu petugas pemadam yang ditanyai soal penyebab kebakaran belum berani menyimpulkannya. “Penyebabnya kita belum tahu, biar diselidiki dulu oleh pihak yang berwewenang, takut salah kalau kita cepat menyimpulkan,” jelas AS.

Kondisi terakhir berdasarkan pantauan Antarasumbar, api sudah padam dan di sekitar lokasi kejadian kebakaran, pihak petugas dari kepolisian sudah memasang garis polisi (Police Line) sebagai tanda tidak boleh dilewati untuk kepentingan penyelidikan. ***