Setelah terpilih kembali, presiden Venezuela Maduro hadapi kecaman luar negeri

id Nicolas Maduro

Setelah terpilih kembali, presiden Venezuela Maduro hadapi kecaman luar negeri

Nicolas Maduro. (cc)

Kita tidak harus menjilat ke kerajaan mana pun atau menuju ke Dana Moneter Internasional seperti yang dilakukan Argentina
Karakas, (Antaranews Sumbar) - Presiden sosialis Venezuela Nicolas Maduro menghadapi kecaman internasional pada Senin setelah terpilih kembali pada akhir pekan lalu, dengan penentang mengecamnya sebagai otokrasi penyatuan sandiwara dalam negara penghasil minyak, yang dilanda krisis.

Penerus mendiang tokoh pemimpin kiri Hugo Chavez berusia 55 tahun itu memuji kemenangannya sebagai kemenangan melawan imperialisme. Namun, penantang utamanya menduga terjadi ketidakberesan dan menolak mengakui hasilnya.

Oposisi utama Venezuela memboikot pemungutan suara pada Minggu itu, membuat dua pemimpin paling populernya dicekal, dengan pihak berwenang telah mencekal koalisi dan berbagai partainya, dan dewan pemilihan umum dijalankan oleh pengikut Maduro.

Presiden mendapatkan 68 persen suara, lebih dari tiga kali lipat dari penantang utamanya, Henri Falcon. Namun, itu berpeluang melemahkan keabsahannya, sebab peranserta pemilih 46 persen rendah jika dibandingkan dengan 80 persen pada pemilihan presiden pada 2013.

Ribuan pendukung Maduro, banyak yang mengenakan baret merah, berpelukan dan menari lewat tengah malam di luar istana presiden Miraflores di ibu kota, Caracas, bermandikan konfeti dalam warna kuning, biru dan merah bendera nasional Venezuela.

"Revolusi tetap ada di sini!" kata Maduro yang gembira kepada orang banyak. Dia berjanji untuk memprioritaskan pemulihan ekonomi setelah lima tahun resesi melumpuhkan, yang telah memperlihatkan negara OPEC berpenduduk 30 juta orang itu bergulat dengan kekurangan makanan, obat dan kebutuhan dasar lain, yang berlarut-larut.

"Kita tidak harus menjilat ke kerajaan mana pun atau menuju ke Dana Moneter Internasional seperti yang dilakukan Argentina," kata pendukung pemerintah Ingrid Sequera, 51 tahun. Dia mengenakan kaos dengan logo menampilkan mata mentor Maduro, Chavez. (*)