Pariaman kurasi produk unggulan agar tembus pasar internasional

id Produk Unggulan Pariaman,Sarinah

Pariaman kurasi produk unggulan agar tembus pasar internasional

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pariaman, Gusniyetti Zaunit (kanan) memperlihatkan tikar dari ruyung kelapa yang akan dipasarkan ke Eropa. (ANTARA SUMBAR/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menyampaikan empat produk unggulan asal daerah itu saat ini masih dalam proses kurasi di PT Sarinah Jakarta agar bisa menembus pasar internasional.

"Empat produk unggulan itu diantaranya ruyung dari tikar kelapa, sulaman, bordir dan rajutan yang dikurasi oleh PT Sarinah di Jakarta," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pariaman, Gusniyetti Zaunit, di Pariaman, Sabtu.

Ia mengatakan proses kurasi tersebut dilakukan untuk memilih dan mencari pasar di tingkat nasional maupun internasional terhadap produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikirimkan Kota Pariaman beberapa waktu lalu.

"Setelah dikurasi oleh PT Sarinah, maka baru diketahui target pemasarannya ke mana saja sehingga pelaku usaha bisa mempersiapkan diri ke depannya," kata dia.

Pihaknya mengatakan awalnya pemerintah daerah menargetkan dan berharap empat produk lokal tersebut mampu menembus pasar internasional.

Sebagai contoh tikar dari ruyung kelapa dan aneka rajutan tersebut ditargetkan mampu menembus pasar Eropa, sedangkan bordir di daerah Timur Tengah seperti Arab Saudi.

Proses kurasi tersebut cukup memakan waktu yang lama, keempat barang itu kurang lebih sudah satu bulan berada di PT Sarinah, ujar dia.

"Kami telah menghubungi pihak PT Sarinah beberapa hari lalu, namun prosesnya belum selesai karena banyaknya barang yang akan dikurasi," ujarnya.

Pihaknya menjelaskan apabila semua produk tersebut mampu menembus pasar internasional, maka pemerintah daerah mengupayakan legalitas pengiriman melalui badan koperasi.

"Tujuannya agar memudahkan pelaku usaha dalam memasarkan produk apabila telah memiliki badan hukum yang jelas seperti koperasi," katanya.

Salah seorang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bidang perajin bordiran, Dewi, mengatakan terbantu atas program yang digagas oleh pemerintah dalam mempromosikan hasil produknya ke tingkat internasional.

Selama ini pihaknya baru mampu mempromosikan dan menjual produk bordiran di tingkat nasional saja dengan jumlah produksi 250 unit per bulan.

Sebelumnya ia juga mengaku sempat menjalin pemasaran produk dengan pelaku usaha dari Kuwait dan Taiwan namun terkendala ongkos kirim.

"Selain biaya ongkos kirim, kami juga terkendala modal untuk pengembangan usaha dan berharap pemerintah dapat mencarikan solusi," katanya.