Menko PMK dialog dengan mahasiswa Al-azhar di Kairo, Mesir

id Puan Maharani

Menko PMK dialog dengan mahasiswa Al-azhar di Kairo, Mesir

Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. (Antara)

Jadilah calon pemimpin yang selalu menjaga keberagaman dan toleransi, karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya, untuk terus menjaga keutuhan NKRI
Singkawang, (Antaranews Sumbar) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani berdialog dengan mahasiswa Universitas Al Azhar asal Indonesia, di Kairo, Mesir, membicarakan persoalan fasilitas asrama dan kemungkinan tugas perbantuan.

Menko Puan Maharani melalui siaran pers diterima di Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat malam, menyebutkan dalam dialog tersebut dirinya menyerap aspirasi dari mahasiswa antara lain, mengenai perlunya pembinaan mahasiswa saat masuk asrama di Universitas Al Azhar Kairo.

Selain itu memperluas beasiswa untuk mahasiswa, serta kemungkinan mahasiswa dapat dilibatkan sebagai tenaga pendamping pelaksanaan haji.

Pada dialog tersebut, Puan Maharani juga menyampaikan soal rencana Pemerintah Indonesia untuk membangun pusat pendidikan Islam berskala internasional yakni Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), serta ada juga usulan agar di Indonesia membangun lembaga yang kredibel untuk bicara masalah agama.

Acara dialog tersebut dihadiri sekitar 80 mahasiswa asal Indonesia, di antaranya adalah Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) dan pengurus intinya, Ketua Wihdah yakni Lembaga Otonom PPMI untuk perempuan dan pengurus inti, Ketua Tujuh Belas Kekeluargaan Mahasiswa Indonesia di Mesir, ketua-ketua senat mahasiswa dari berbagai fakultas agama, serta mahasiswa penghuni asrama Al Azhar.

Menko PMK menyambut baik pemikiran dan usulan-usulan yang disampaikan Presiden PPMI dan mahasiswa Al Azhar, yang akan meneruskannya kepada Pemerintah untuk dapat ditindaklanjuti.

Puan mengingatkan, agar mahasiswa Indonesia di Mesir meskipun berasal dari berbagai daerah dan beragam latar belakang, tapi bersatu membawa nama bangsa Indonesia.

Menurut Puan, para mahasiswa harus menyadari bahwa bangsa Indonesia membutuhkan figur-figur yang mau memikirkan kemajuan bangsa ke depan.

"Jadilah calon pemimpin yang selalu menjaga keberagaman dan toleransi, karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya, untuk terus menjaga keutuhan NKRI," katanya.

Puan juga mengingatkan, agar mahasiswa Indonesia di Mesir dapat mempersiapkan diri dengan berbagai bekal keterampilan maupun komitmen kecintaan terhadap Indonesia untuk menjadi pemimpin di masa mendatang.

Puan juga berpesan, agar mahasiswa Indonesia dapat membentengi diri dari dampak negatif teknologi informasi seperti banyaknya berita-berita hoax yang menimbulkan fitnah dan perpecahan di tengah bangsa Indonesia. (*)