219 SMK akan direvitalisasi Kemendikbud

id Muhadjir Effendy

219 SMK akan direvitalisasi Kemendikbud

Mendikbud, Muhadjir Effendy. (Antara)

Bantuan tersebut dapat dipakai sebagai stimulan saja. Mohon SMK yang mendapat bantuan segera meningkatkan standarnya. Khususnya standar isi, proses, pengajar, dan kompetensi lulusan yang sesuai dengan cita-cita dibuatnya SMK
Jakarta, (Antaranews Sumbar) - 219 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan diperbaiki oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam bantuan Program Revitalisasi Pendidikan Kejuruan.

Pemberian bantuan tersebut sebagai wujud melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

"Bantuan tersebut dapat dipakai sebagai stimulan saja. Mohon SMK yang mendapat bantuan segera meningkatkan standarnya. Khususnya standar isi, proses, pengajar, dan kompetensi lulusan yang sesuai dengan cita-cita dibuatnya SMK," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, di Jakarta, Rabu.

Muhadjir menyampaikan pentingnya visi seorang kepala sekolah untuk memajukan pendidikan di sekolahnya.

Bantuan yang diberikan tidak akan banyak berarti jika tidak dibarengi dengan kemampuan mengembangkan kapasitas sekolah agar semakin sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

Dia mengimbau agar SMK yang mendapatkan bantuan revitalisasi dapat didorong menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

"Saya harap 219 SMK ini tolong dipercaya untuk menjadi BLUD. Karena kalau 'teaching factory' ini tidak produksi dan menjadi inkubator bisnis percuma saja," ujar Muhadjir.

Arah revitalisasi SMK fokus pada kebutuhan industri agar SMK dapat menjawab tantangan dunia usaha dan dunia industri.

Deputi III Kantor Staf Kepresidenan, Denni Puspa Purbasari mengapresiasi kinerja revitalisasi SMK yang dilakukan Kemendikbud.

Denni menjelaskan perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo terhadap investasi pembangunan SDM tidak hanya diilakukan saat ini saja atau mendatang.

Menurut dia, revitalisasi memerlukan proses yang tidak instan.

"Saat ini memang kita fokus dengan beberapa SMK dulu. Membuat mereka menjadi contoh bagaimana revitalisasi dengan benar," ujarnya.