Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah menyerap dana Rp6,35 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa, dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp10,1 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah dana diserap masih dibawah target indikatif sebesar Rp8 triliun.
Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS04102018 mencapai Rp2,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,32563 persen dan imbalan secara diskonto.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 4 Oktober 2018 sebesar Rp4,31 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 4,28125 persen dan tertinggi 5,75 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS016 sebesar Rp2,71 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,12653 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2020 ini mencapai Rp2,73 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,03125 persen dan tertinggi 6,5 persen.
Untuk seri PBS002, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,44974 persen dan tingkat imbalan 5,45 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 ini mencapai Rp0,845 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,34375 persen dan tertinggi 6,625 persen.
Untuk seri PBS012, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,41 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,44944 persen dan tingkat imbalan 8,875 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2031 ini mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,3125 persen dan tertinggi 7,6875 persen.
Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,52 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,65183 persen dan tingkat imbalan 6,1 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp0,52 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,625 persen dan tertinggi 7,75 persen.
Pemerintah tidak memenangkan lelang untuk seri PBS017 meski penawaran masuk mencapai Rp0,025 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,71875 persen dan imbal hasil tertinggi 6,8125 persen.
Pemerintah juga tidak memenangkan lelang untuk seri PBS015 meski penawaran masuk mencapai Rp1,2 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,78125 persen dan imbal hasil tertinggi 7,9375 persen.
Sebelumnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp6,78 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara pada Selasa (3/4) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp11,1 triliun. (*)
Berita Terkait
Sumbar jajaki pemanfaatan sukuk untuk pembangunan daerah
Senin, 29 Januari 2024 16:49 Wib
Bank Syariah Bukopin ditunjuk sebagai Midis Cash Waqf Linked Sukuk
Selasa, 18 Mei 2021 20:18 Wib
6 Maret, Pemerintah lelang sukuk Rp8 triliun
Jumat, 2 Maret 2018 7:51 Wib
Pemerintah akan Lelang Sukuk Rp2 Triliun
Rabu, 24 Juni 2015 6:24 Wib
Pengamat: Perekonomian Sehat Dorong Peminat Sukuk
Selasa, 10 Maret 2015 13:44 Wib
SR-007 Jadi Penerbitan Sukuk Ritel Terbesar
Senin, 9 Maret 2015 10:21 Wib
Pemerintah Pertimbangkan Penerbitan Sukuk Proyek Berdenominasi Dolar
Jumat, 12 Desember 2014 6:10 Wib
Kemenkeu: Penerbitan Sukuk Negara Telah Capai Target
Senin, 10 November 2014 11:33 Wib