Kapolda ajak masyarakat lestarikan kesenian Minangkabau

id Festival Gamad Kapolda Sumbar

Kapolda ajak masyarakat lestarikan kesenian Minangkabau

Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakrizal (dua dari kanan), bersama Karo SDM (kanan) Kombes Trio Santoso dan Ketua Hikasmi Sumbar Syamsurizal meresmikan Festival Lagu Minang Se-Sumatera memperebutkan Piala Kapolda Sumbar di Padang, Kamis (22/2)malam. (*) (ANTARA SUMBAR/Mario S Nasution)

Seharusnya para pemain kesenian Gamad ini dilakukan oleh para pemuda dan ini tugas kita bersama untuk membuat kesenian ini terus eksis
Padang, (Antaranews Sumbar) - Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal mengajak masyarakat provinsi itu untuk melestarikan kesenian Minangkabau agar mampu bertahan menghadapi era globalisasi.

"Kita semua bertanggungjawab dalam melestarikannya kesenian tradisional ini," katanya di Padang, Kamis malam.

Menurutnya saat ini ada kesenian Gamad namun para pemainnya hanya diisi oleh orang tua. Hendaknya kesenian ini dapat menarik minat para generasi muda ikut melestarikan.

"Seharusnya para pemain kesenian Gamad ini dilakukan oleh para pemuda dan ini tugas kita bersama untuk membuat kesenian ini terus eksis," kata dia.

Kapolda Sumbar mengatakan dalam upaya melestarikan kesenian Minangkabau, pihaknya bekerjasama dengan Himpunan Kekeluargaan Seniman Minang (Hikasmi) Sumbar menggelar Festival Lagu Minang Se-Sumatera dengan memperbutkan Piala Kapolda.

Ia mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kesenian Minang dan juga menjaring bakat penyanyi minang dan menjadikan mereka penyanyi profesional.

Ia mengatakan kegiatan ini dimulai dari 22 hingga 25 Februari 2018 di Pelataran Parkir GOR Haji Agus Salim. Festival ini diikuti oleh 129 peserta yang terdiri dari 57 pria dan 72 peserta wanita.

"Saat ini kita gelar Festival Lagu Minang dahulu kita laksanakan ke depan kita akan perlombakan kesenian Gamad," kata dia

Ketua Hikasmi Sumatera Barat Syamsurizal mengapresiasi langkah Kapolda Sumbar yang menggelar kegiatan ini.

Dirinya bangga dengan kegiatan ini karena festival terkahir dibuat sekitar tiga tahun yang lalu.

"Kita berharap pelestarian kesenian Minangkabau dapat dilakukan secara bersama-sama baik oleh masyarakat maupun pemerintah daerah," kata dia. (*)