DPR dukung penambahan ekstrakurikuler agama di sekolah

id John Kennedy Azis

DPR dukung penambahan ekstrakurikuler agama di sekolah

Anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis (kiri) berdiskusi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman Muhammad Nur. ((Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar))

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia mendukung penambahan jam ekstrakurikuler agama pada pendidikan formal sekolah di Kota Pariaman, Sumatera Barat terkait maraknya kenakalan remaja saat ini.

"Pariaman terkenal sebagai kota religius, tentu memprihatinkan jika terdapat perilaku menyimpang seperti Lesbian Gay Biseksual dan Transgender, kenakalan remaja serta peredaran narkoba," kata anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis di Pariaman, Sabtu.

Ia menyampaikan segala permasalahan terkait penyimpangan tingkah laku remaja tersebut disebabkan minimnya pengetahuan keagamaan sehingga perlu dicarikan solusinya oleh semua pihak.

Ia menilai penyelesaian melalui penambahan jam pelajaran agama dalam bentuk ekstrakurikuler tentu cukup bermanfaat, sebab anak didik dapat diawasi langsung di sekolah.

"Jika diperlukan, nanti bisa diusulkan untuk tambahan pada intrakurikuler," ujarnya.

Hal tersebut, ujar dia, dapat disampaikan langsung melalui Kementerian Agama sehingga nantinya dapat diperoleh solusi yang sesuai baik itu dalam bentuk keputusan menteri, undang-undang dan sebagainya.

Selain penambahan jam pelajaran agama pada pendidikan formal, upaya meramaikan mesjid oleh para remaja dapat menjadi salah satu penangkal penyimpangan tingkah laku generasi muda.

Apalagi, kata dia, telah ada bantuan senilai Rp50 juta dari Kementerian Agama untuk pembangunan salah satu mesjid di Kota Pariaman.

"Hendaknya ini dapat dimanfaatkan dalam pembangunan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat yang lebih baik ke depannya, khususnya dalam bidang keagamaan," katanya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menangkal berbagai kenakalan remaja.

Di antaranya ujar dia, melaksanakan program Gerakan Magrib Mengaji dan Subuh Mubarokah.

Pihaknya mengajak para orang tua dan pemangku kepentingan di daerah itu agar turut serta menyukseskan dua program keagamaan tersebut. (*)