Padang, (Antara Sumbar) - Pengamat bidang pendidikan tinggi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumbar Dr Ade Djulardi menilai kampus perlu jeli mengamati perkembangan pendidikan tinggi khususnya kebijakan dari kementerian.
"Seperti sistem akreditasi secara daring harus disikapi dengan tenang bukan kecemasan pada mekanisme baru," ujar dia, di Padang , Sabtu.
Menurutnya kebijakan dan perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia selalu diarahkan pada hal positif dan peningkatan kualitas.
Misalnya kebijakan keharusan dosen harus berpendidikan magister sebagai syarat minimal, saat ini berdampak pada kualitas lulusan yang berkompeten.
Sama halnya dengan akreditasi secara daring tersebut yang mungkin di awal akan membingungkan, namun bila diamati secara detail ada kemudahan di dalamnya.
Salah satunya kemudahan dalam hal efisiensi waktu dan anggaran, yang mana dokumen borang untuk akreditasi tidak perlu lagi dicetak dan berurusan lama untuk administrasinya.
Dengan mengunggah ke dalam sistem laman daring akan memudahkan dan penerimaan kepada kementerian lebih cepat.
"Jadi bukan stigma bahwa masuk akreditasi daring menyulitkan kampus, justru memberi kemudahan kampus," kata dia.
Hanya saja dia menambahkan, beberapa kebijakan memang harus direvisi ulang agar tidak menyulitkan dosen dan kampus.
Misalnya dalam hal prioritas penelitian di kalangan dosen perlu ditinjau ulang dengan menyertakan kelengkapan pendidikannya.
Artinya bukan semata dosen harus banyak penelitian namun pendidikan atau pengajaran ditinggalkannya.
Menurutnya dosen dan kampus perlu diberi ruang untuk beraktivitas seimbang sesuai tuntutan Tridharma Perguruan Tinggi, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Sementara itu Koordinator Kopertis wilayah X Prof Herri mengatakan baik dosen, mahasiswa dan pengelola kampus harus mengikuti perkembangan pendidikan tinggi bukan hanya di Indonesia melainkan juga di dunia.
Sebab katanya, acuan pendidikan tinggi saat ini bukan semata dari pemerintah saja namun terlihat dari nilai kompetensi di perguruan tinggi internasional.
Seperti di swasta ujarnya, kampus harus giat bekerja sama dengan perguruan tinggi asing guna meningkatkan sumber daya. (*)
Berita Terkait
BRIN: Sastra hijau bentuk keberpihakan penulis pada lingkungan
Kamis, 21 Maret 2024 17:08 Wib
Legislator RI ingatkan stunting beresiko dari pasangan dini dan berahim lemah
Jumat, 19 Januari 2024 19:11 Wib
Legislator RI dan BKKBN jadikan Magek Agam daerah sosialisasi penurunan stunting pertama di 2024
Rabu, 10 Januari 2024 20:52 Wib
Legislator RI Ade Rezki Pratama : Warga Batu Palano pahlawan penyelamat evakuasi Marapi
Kamis, 21 Desember 2023 16:30 Wib
Anggota DPR-RI salurkan bantuan bagi korban banjir bandang di Agam
Senin, 11 Desember 2023 19:22 Wib
Legislator ajak warga Agam jagan kesehatan, ini harta berharga
Senin, 11 Desember 2023 14:29 Wib
DPR RI dan BPJS Kesehatan optimis Agam raih UHC
Selasa, 28 November 2023 17:29 Wib
Legislator RI dan Kemnaker sosialisasikan vokasi atasi pengangguran di Bukittinggi
Senin, 27 November 2023 16:40 Wib