Pelaku Usaha Kerupuk Kamang Kewalahan Peroleh Singkong

id KERUPUK KAMANG

Pelaku Usaha Kerupuk Kamang Kewalahan Peroleh Singkong

Kerupuk Kamang (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Pelaku usaha kerupuk Kamang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kesulitan mendapatkan bahan baku singkong akibat hasil produksi petani daerah itu tidak mencukupi untuk kebutuhan mereka.

Salah seorang pemilik kerupuk Kamang, Nedi (54) di Lubukbasung, Kamis (30/11), mengatakan saat ini pihaknya kesulitan mendapatkan singkong untuk bahan baku kerupuk kamang, karena bersaing dengan pelaku usaha kerupuk kamang, kripik dan makanan yang berbahan singkong di daerah itu.

"Singkong di Agam sangat terbatas, sehingga kami pesan ke pedagang atau petani di Payakumbuh, Padangpariaman, Pasaman dan Pesisir Selatan," katanya.

Pemesanan ini dilakukan beberapa hari menjelang persediaan sudah habis dan apabila terlambat maka pihaknya tidak mendapatkan singkong tersebut.

Selain kesulitan bahan baku, harga singkong juga mahal dengan harga Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per goni dengan berat sekitar 60 kilogram.

Sementara harga sebelumnya hanya sekitar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu per goni.

"Harga singkong ini naik semenjak beberapa bulan lalu, akibat permintaan cukup banyak," tambahnya.

Setiap hari, pihaknya membutuhkan sekitar 60 kilogram singkong untuk diolah menjadi kerupuk kamang.

Dengan sulitnya bahan baku dan tingginya harga singkong, maka harga kerupuk dinaikan dari Rp5 ribu menjadi Rp7 ribu per ikat dengan jumlah 100 lembar dengan ukuran delapan centimeter.

Tempat terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto berharap para pelaku usaha kecil menengah untuk menjalin kerja sama dengan pedagang dan petani singkong.

Ini bertujuan agar kebutuhan singkong akan terpenuhi agar produksi tidak terhenti, ujarnya.

"Saat ini sudah ada pelaku usaha kecil menengah melakukan kerjasama dengan pedagang dan petani di Tanahdatar, Limapuluh Kota, Payakumbuh dan daerah lainnya," katanya.

Kerupuk kamang merupakan suatu jenis kerupuk dengan bahan baku ketela pohon jenis ubi ketan atau singkong yang hingga saat ini masih sangat diminati di pasaran. Jumlah usaha kecil menegah yang memproduksi kerupuk kamang itu sekitar puluhan orang yang tersebar di Agam.

Untuk pemasaran di pasar tradisional kabupaten dan kota se-Sumbar, Jambi, Riau dan lainnya. (*)