Painan, (Antara Sumbar) - Pejabat Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menyebutkan sapi di daerah itu kebanyakan mengidap penyakit cacingan karena pemeliharaan yang dilakukan belum intensif.
"Sapi tersebut cacingan karena pemeliharaannya tidak intensif sehingga memakan rumput di lokasi yang tidak bersih," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pesisir Selatan, Hazrita, di Painan, Minggu.
Selain itu, sapi di daerah itu juga kebanyakan kurang gizi hal tersebut juga disebabkan karena pemeliharaannya yang tidak intensif.
Ia menambahkan kedua hal tersebut dipicu karena hampir rata-rata masyarakat menjadikan usaha beternak sapi sebagai usaha sambilan sehingga mereka tidak benar-benar fokus.
"Kebiasaan pemilik mempercayakan sapinya dipelihara oleh orang lain setelah itu hasil selama masa pemeliharaan dibagi dua, juga menjadi pemicu karena orang yang dipercayakan memelihara kerap menelantarkan sapi-sapi tersebut," katanya.
Untuk mengobati sapi-sapi yang cacingan dan kurang gizi pihaknya mengoptimalkan enam pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang ada untuk mengecek kesehatan hewan.
"Agar informasi pengecekan kesehatan hewan tersebar secara luas kami meminta bantuan wali nagari (kepala desa adat) menginformasikan ke warganya masing-masing," katanya.
Cara itu cukup efektif dan tak heran pada setiap jadwal pelayanan ratusan hewan ternak terutama sapi dihadirkan oleh pemiliknya untuk pemeriksaan kesehatan.
Situasi itu sebutnya berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya, yang pada waktu itu pengecekan kesehatan hewan tanpa melibatkan pemerintah nagari.
"Bahkan dalam pelaksanaannya tak heran jika pemilik ternak meminta jadwal pelayanan ditambah," katanya.
Untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan pada hewan ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat pada 2018 berencana membangun tiga puskeswan tambahan. (*)
Berita Terkait
Pemkab Agam prediksi pemotongan sapi 486 ekor jelang Idul Fitri
Senin, 8 April 2024 13:05 Wib
Kejati Sumbar ajukan banding terhadap putusan kasus sapi bunting
Rabu, 6 Maret 2024 15:01 Wib
2.742 ekor anak sapi di Agam lahir hasil IB 2023
Senin, 19 Februari 2024 16:21 Wib
Kemendag jangan terburu buru terbitkan ijin impor sapi bakalan, utamakan peternak lokal
Rabu, 14 Februari 2024 21:05 Wib
Delapan induk sapi di Agam lahirkan anak kembar selama 2023
Minggu, 17 Desember 2023 15:03 Wib
Potensi pengembangan peternakan sapi perah di Enrekang
Jumat, 15 Desember 2023 16:27 Wib
Pembibitan sapi unggul Solok Selatan mulai dioperasikan
Sabtu, 9 Desember 2023 13:29 Wib
Pessel tingkatkan kualitas dan populasi sapi melalui pola inseminasi buatan
Rabu, 8 November 2023 20:07 Wib