Menteri PPPA: Perempuan Itu Makhluk Hebat

id Menteri PPPA, Yohana Yembise

Menteri PPPA: Perempuan Itu Makhluk Hebat

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Yohana Yembise, saat memberikan arahan dalam acara peluncuran inisiator Kabupaten Kota menuju Layak anak se Sumbar, Rabu (19/4). (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise mengatakan kaum perempuan itu adalah makhluk hebat dan tahan uji dalam kehidupan berumah tangga.

"Perempuan sanggup mengatasi segala bentuk persoalan dalam keluarga dalam fungsinya sebagai seorang pengelola kebutuhan suami sekaligus menjadi guru pertama bagi anaknya dalam membentuk karakter manusia Indonesia," kata dia dalam sambutannya pada peresmian Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (20/4).

Menurutnya, tingkat risiko terjadinya kekerasan dalam rumah tangga bisa ditekan jika ketahanan keluarga yang dimulai oleh kaum perempuan bisa dipertahankan oleh seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.

Dia mengatakan, saat ini negara Indonesia telah ditunjuk sebagai proyek percontohan oleh perserikatan bangsa-bangsa terkait upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak serta toleransi antara umat seagama dan beragama.

"Salah satu indikator penunjukan tersebut adalah fakta penduduk Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia sehingga dinilai mampu menerapkan ajaran untuk menghormati hak perempuan," tambahnya.

Sehingga, lanjutnya dibutuhkan dorongan bersifat menyeluruh oleh seluruh komponen bangsa ini demi terwujudnya misi yang diembankan tersebut, yakni dengan menjaga terlindunginya hak anak sebagai generasi penerus bangsa.

Menanggapi hal tersebut Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf mengatakan pihaknya bersama segenap masyarakat kota itu telah bertekad untuk meneruskan perjuangan dalam menyiptakan rumah tangga yang sejahtera sebagai modal utama pembangunan.

"Kami telah melahirkan beberapa inovasi terkait pemberian perlindungan menyeluruh untuk menjamin terwujudnya hak perempuan dan anak, seperti pembuatan arena bermain, ruang laktasi bagi ibu menyusui serta beberapa program pembinaan mental berupa anjuran melaksanakan kegiatan Maghrib Mengaji dan Shalat Subuh Berjamaah," jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap memelihara kerukunan dalam rumah tangga dan menghindari pertengkaran antara suami istri di depan anak-anak mereka.

"Ada 24 indikator untuk menjadi kota yang ramah anak yang dimulai dari keluarga, lingkungan sekolah serta lingkungan permukiman dan jika seluruhnya bisa dipenuhi maka upaya mewujudkan generasi emas bagi bangsa Indonesia bukan lagi merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Yohana Yembise dijadwalkan menghadiri puncak peringatan Hari Kartini tingkat provinsi Sumatera Barat yang dipusatkan di Kota Sawahlunto, 21 April 2017. (*)