Dinkes Padang Imbau Siswa Selektif Pilih Jajanan

id Jajanan, Sekolah, Dinkes, Padang

Dinkes Padang Imbau Siswa Selektif Pilih Jajanan

Ilustrasi - (ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mengimbau kepada siswa mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga SMA/sederajat di kota itu, agar lebih selektif pilih jajanan.

"Karena makan yang dijual bebas di luar sekolah tersebut belum terjamin kesehatannya, sehingga kami perlu memberikan bekal pengetahuan kepada para siswa tersebut agar mereka mengetahui jajanan mana yang boleh dikonsumsi dan mana yang tidak," kata Kepala Seksi Kefarmasian Bidang Sumber dan Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang Indrawati di Padang, Selasa.

Ia menjelaskan jajanan yang sehat haruslah yang terbungkus, jika itu olahan tangan setidaknya dimasak di sekolah bukan makanan yang telah disiapkan di rumah.

Selanjutnya, hindari makanan yang berwarna mencolok karena biasanya makanan tersebut diolah dengan pewarna tambahan.

"Karena jajan yang yang sehat harus terbebas dari bahan kimia berbahaya," katanya.

Ia menjelaskan makanan yang sehat dapat juga dilihat dari cara penyajian serta faktor lingkungan yang bersih.

Setidaknya, katanya setiap sekolah haruslah mempunyai kantin sehat karena makanan akan lebih terjamin kebersihannya dibandingkan dengan penjual di luar sekolah.

Ia mengatakan memberikan bekal pengetahuan ini bukti nyata pihaknya dalam mengatasi angka KLB untuk kasus jajanan sekolah, penyuluhan siswa akan dilakukan bertahan setiap tiga bulan selama satu tahun.

"Kami telah mengunjungi beberapa sekolah terutama pada Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kota Padang, untuk bulan ini target sekolah masih dalam pemantauan lokasi," sebutnya.

Ia menjelaskan sebelum penyuluhan ini, pihaknya juga telah memberi sosialisasi kepada penjual, namun tanggap mereka tidak seperti yang diharapkan.

Ia mengatakan dari beberapa kali pengecekan di lapangan memang sebagian besar penjual tidak memasukan zat yang dilarang ke bahan makanan, tetapi masih ada penjual nakal yang tetap memasukkan bahan pengawet dan pewarna pada olahan yang sering menjadi santapan siswa sekolah tersebut.

"Para pedagang justru hanya mementingkan untung ruginya saja, tidak memperhatikan jajanan yang mereka jual," ujarnya.

Seharusnya penjual setiap sekolah harus menyediakan makanan yang aman, sehat dan bergizi.

"Aman yang dimaksud yakni, makanan haruslah terjauh dari bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan, untuk sehat terkait dengan cara penyajiannya, sedangkan bergizi haruslah makanan olahan hindari makanan pabrik atau bungkusan," ujarnya.

Ia mengharapkan bukan saja dari pihaknya dan BPOM yang mengatur jajanan sehat ini tetapi harus ada kerja sama dari pihak puskesmas, karena selain yang paling dekat dengan sasaran, unit tersebut juga sebagai fasilitator Dinas Kesehatan dalam pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat luas. (*)