Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, hari ini kembali melanjutkan pencarian dua korban tenggelam akibat perahu yang mereka tumpangi terbalik di Sungai Masang pada Senin (23/1) sekitar pukul 07.00 WIB.
Kepala BPBD Kabupaten Agam, Bambang Warsito di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan telah membentuk tim gabungan berasal dari BPBD Agam, BPBD Pasaman, BPBD Pasaman Barat, PMI Kabupaten Agam, dan PMI Pasaman dan SAR.
"Saat ini tim gabungan menelusuri aliran Sungai Masang menggunakan perahu. Mudah-mudahan dua korban atas nama Eman (50) dan Caya (5) segera ditemukan," katanya.
Sebelumnya pada Senin (23/1) sekitar pukul 15:00 WIB, warga telah menemukan satu korban atas nama Aurel (18 bulan) sekitar 300 meter dari mereka tenggelam.
Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di Jorong Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
"Jasad korban telah dimakamkan di pemakaman keluarga tidak jauh dari rumahnya," katanya.
Ia menceritakan peristiwa itu berawal saat rombongan dengan jumlah 10 orang hendak pergi ke lokasi pernikahan keluarga di Muaro Tantang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, menggunakan perahu yang dikemudikan oleh Syafril.
Dalam perjalanan, air Sungai Masang membesar dan air masuk ke dalam perahu.
Setelah itu Syafril mematikan mesin perahu. Beberapa menit setelah itu perahu terbalik mengakibatkan tiga korban dibawa arus dan tujuh orang bisa menyelamatkan diri.
"Warga kemudian menghubungi BPBD Agam dan saya memerintahkan anggota untuk mencari korban," katanya.
Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat menyeberangi sungai menggunakan perahu saat curah hujan tinggi, apalagi air sungai besar yang berisiko pada keselamatan.
"Kejadian ini hampir setiap tahun terjadi di Batang Masang," katanya.
Sungai Masang ini, katanya merupakan pembatas antara Kabupaten Pasaman dengan Kabupaten Agam. Apabila curah hujan tinggi, air di sungai ini tiba-tiba membesar yang berisiko terhadap warga menggunakan perahu untuk alat transportasi. (*)