Washington, (Antara Sumbar) - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton pada Senin mengaku siap meneruskan kampanye pemilu dalam beberapa hari mendatang setelah terdiagnosa terkena radang paru-paru yang "bukan masalah besar."
Kesehatan Hillary semakin mengkhawatirkan setelah hampir pingsan di tengah sebuah acara pada Minggu. Insiden itu membuat dia harus membatalkan sejumlah kunjungan kampanye.
Insiden itu juga membuat pertanyaan seputar kesiapan Hillary menjadi presiden Amerika Serikat--salah satu pekerjaan paling membutuhkan stamina--semakin mengemuka.
"Saya akan kembali berkampanye dalam beberapa hari mendatang," kata Hillary Clinton dalam kepada CNN pada Senin malam waktu setempat.
Tim kampanyenya mengakui bahwa mereka terlalu lambat dalam membuka persoalan kesehatan Hillary setelah mantan menteri luar negeri tersebut hampir pingsan dalam acara peringatan peristiwa rubuhnya gedung kembar World Trade Center 11 September 2001.
"Kami seharusnya menangani persoalan ini secara lebih baik dengan memberikan informasi yang lebih banyak kepada masyarakat," kata juru bicara Hillary Clinton, Brian Fallon, kepada MSNBC.
Persoalan kesehatan menjadi pukulan tersendiri bagi Hillary, terutama di tengah semakin tipisnya keunggulan melawan rival Donald Trump dalam sejumlah jajak pendapat menjelang pemungutan suara 20 November.
"(Persoalan kesehatan) ini telah beberapa kali terjadi dalam hidup saya. Saya menyadari hal itu dan biasanya bisa menghindarinya," kata Hillary kepada CNN.
Saat ditanya apakah dirinya pingsan dalam acara pada Minggu, dia menjawab, "tidak."
"Saya merasa pusing dan kehilangan keseimbangan selama satu menit. Setelah itu saya merasa baikan," kata dia.
Baik Hillary Clinton (68) maupun Donald Trump (70) berjanji akan membuka catatan kesehatan mereka dalam beberapa hari mendatang.
Trump pada Senin mengatakan bahwa kesehatan adalah persoalan. Namun dia tidak menyerang Hillary mengenai hal itu.
"Saya berharap dia cepat kembali sehat dan kembali berkampanye," kata dia.
Tim kampanye Hillary Clinton membuka kepada publik mengenai diagnosa radang paru-paru beberapa jam setelah tokoh tersebut meninggalkan secara tiba-tiba peringatan 11 September saat acara besar yang disiarkan televisi itu masih berlangsung.
Trump sendiri berulangkali mengatakan Hillary tidak mempunyai stamina untuk menjadi presiden.
Sementara tim kampanye Hillary membantah dengan menyatakan bahwa kehadirannya pada acara peringatan 11 September, meski tengah sakit radang paru-paru, menunjukkan kekuatan Hillary Clinton. (*)
Berita Terkait
Tanpa perlawanan, polisi tangkap pria yang menganiaya Bill Clinton hingga tewas
Selasa, 14 Januari 2020 6:15 Wib
Hillary Sampaikan Pidato Konsesi Minta Semua Terima Hasil Pemilu
Kamis, 10 November 2016 7:19 Wib
Hillary Rayakan Malam Pemilu di New York
Selasa, 8 November 2016 9:34 Wib
Wall Street Melonjak Setelah FBI Hentikan Penyelidikan Clinton
Selasa, 8 November 2016 7:35 Wib
Dolar Menguat Setelah FBI Bebaskan Clinton
Selasa, 8 November 2016 7:31 Wib
Trump-Clinton Saling Serang Kasus Personal Pada Debat Kedua
Senin, 10 Oktober 2016 12:27 Wib
Hillary Terkena Radang Paru-paru
Senin, 12 September 2016 13:06 Wib
Tokoh Partai Republik Dukung Clinton, Tarik Dukungan untuk Trump
Rabu, 3 Agustus 2016 7:19 Wib