Dekopin Sumbar Siap Majukan Koperasi

id Dekopin, Sumbar

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim mengatakan akan memegang amanat sebagai ketua Dekopin siap memajukan koperasi setempat.

"Dengan resminya diangkat menjadi ketua Dekopin, saya siap mewujudkan ekonomi berdikari dengan memberdayakan insan-insan koperasi seoptimal mungkin," katanya saat pelantikan pengurus Dekopin Sumbar bakti kerja 2015-2020 di Auditorium Gubernuran Sumbar, Padang Selasa.

Ia mengatakan saat ini ada 3.881 unit koperasi di Sumbar yang mempunyai aset sebanyak Rp3,8 triliun, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) sekitar Rp179 miliar.

Ia menambahkan jika diliat dari kondisi ekonomi Indonesia saat ini Sumbar mempunyai koperasi yang dapat membanggakan.

Hal ini diliat dari Gubernur Sumbar yang aktif, sehingga keuangan di Sumbar bisa ditangani oleh koperasi, ujarnya.

Ia menambahakan keadaan saat ini Sumbar tengah bekerja sama dengan pihak Korea yang berupa bonggol dan batang jagung. Kebutuhan dari bonggol tersebut disetiap bulannya sebanyak 2.500 ton, namun bila ditargetkan untuk Sumbar ini masih terasa berat.

"Ditambah pada 2017 diperkirakan akan bertambah menjadi 500.000 ton per bulan," ujarnya.

Ia mengimbau untuk semua perangkat Dekopin dapat memanfaatkan kesempatan ini dalam meningkatkan perekonomian daerah.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid mengatakan koperasi mesti jadi pilar pemersatu bangsa, ini berdasarkan cita-cita awal didirikan oleh perintis koperasi terdahulu.

Ia mengatakan saat ini marwah koperasi tidak seperti dulu lagi, karena makin terpuruk dan bahkan terjajah oleh sistem konglomerasi kapitalis, yang terus merasuk ke semua sektor ekonomi.

Ia menjelaskan padahal tujuan koperasi, sangat jelas diamatkan sila kedua yakni Kemanusian yang Adil dan Beradab, serta sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Memajukan kesejahteraan umum, bukan orang per orang. Koperasi adalah soko guru perekonomian bangsa. Nilai ke gotong royongan mesti diwujudkan insan koperasi di daerah. Hari ini, Pancasila bukan lagi perekat, saripatinya mulai luntur," jelasnya.

Ia menambahkan dulunya program koperasi menjadi pilar utama ekonomi bangsa. seperti Koperasi Unit Desat (KUD) yang kerap menciptakan sejarah swasembada beras dan berjasa untuk negeri ini.

Ia mengaharapkan dengan dilantiknya pengurus baru dekopin, koperasi tidak lagi menjadi pemadam kebakaran lagi, namun harus jadi pelaku ekonomi yang dominan.

Ia mengatakan, saat ini gencarnya sistem kapitalis harus diwaspadai maka dari itu masyarakat harus mengamalkan kembali nilai-nilai Pancasila.

"Reformasi koperasi, reformasi stuktural mengembalikan peran koperasi sesuai aturan konstitusi," katanya. (*)