Hong Kong, (AntaraSumbar) - Indonesia harus memanfaatkan pasar Hong Kong untuk menggenjot ekspor ke Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya mengingat posisi strategis wilayah administratif khusus tersebut sebagai pintu masuk (hub) ke pasar dunia.
"Sebagai daerah otonomi, Hong Kong menjadi pintu masuk untuk memasarkan produk dalam negeri di Tiongkok (Cina), Jepang, Korea Selatan, dan Eropa," kata Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Chalief Akbar saat menghadiri pameran produk kerajinan Gifts and Premium Fair 2016 di Hong Kong, Sabtu.
Bagi Hong Kong, lanjut Chalief, produk kerajinan Indonesia sudah cukup dikenal, terutama perhiasan, dekorasi rumah, fesyen, aksesori, produk perhiasan perak, dan batu-batuan. Relatif banyak pembeli (buyer) di Hong Kong rutin melakukan pembelian setiap tahunnya.
Menurut dia, Hong Kong rutin menyelenggarakan pameran dagang dunia dan pengunjungnya selalu penuh. Di seluruh Hong Kong digelar sekitar 300 pameran rutin setiap tahun dengan 25 di antaranya merupakan pameran besar, seperti fesyen week dan pameran perhiasan.
Selain itu, yang relatif cukup menonjol adalah karakteristik "buyer" yang banyak di antara mereka adalah eksportir dan importir yang berkantor di Hong Kong. Mereka akan melihat terlebih dahulu produk-produk yang dipamerkan, meminta contoh produknya, membandingkan, dan baru memutuskan untuk memesan barangnya.
Oleh karena itu, kata Chalief, soal kualitas menjadi faktor utama yang perlu menjadi perhatian produk Indonesia untuk masuk pasar Hong Kong. Di samping, kontinuitas dan kemasan yang juga perlu mendapat perhatian utama eksportir dalam negeri.
Atase Perdagangan RI di Hong Kong Natan Kambuno menambahkan bahwa pasar Hong Kong sangat selektif dalam memilih produk. Produk ekspor yang akan masuk ke Hong Kong harus bisa mengikuti tren perkembangan mode terkini, khususnya perhiasan dan fesyen.
"Model produk yang dijual harus berbeda setiap tahunnya. Makanya, peran para desainer sangat penting untuk membantu pelaku UKM membuat produk yang berdaya saing ekspor," katanya.
Pada tahun 2015, total perdagangan RI dan Hong Kong mencapai 5,04 miliar dolar AS (sekitar Rp65 triliun). Namun, pangsa pasar ekspor RI di Hong Kong, menurut Natan, sangat kecil, yakni sekitar 0,5 persen dari total nilai perdagangan luar negeri Hong Kong.
Hampir 55 persen perdagangan Hong Kong dilakukan dengan Tiongkok. Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-23 Hong Kong.
"Posisi Indonesia sebagai mitra dagang Hong Kong masih di bawah negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia," katanya. (*)
Berita Terkait
Hendri Septa-Ekos Albar Tinjau Kebakaran Pasar Raya, Ikut Turun Kapolda, Kapolres dan Dandim
Rabu, 8 Mei 2024 6:16 Wib
Sebanyak 16 ruko terdampak kebakaran di sekitar Pasar Raya Padang
Selasa, 7 Mei 2024 20:26 Wib
Kebakaran Pasar Raya Padang
Selasa, 7 Mei 2024 15:52 Wib
Toko mainan di Pasar Raya Blok A Padang terbakar
Selasa, 7 Mei 2024 14:12 Wib
Bacalon Bupati Agam berkomitmen atasi kemacetan di Pasar Padang Lua
Senin, 6 Mei 2024 19:21 Wib
Disperindagkop Pariaman dorong OPD buat kegiatan di Pasar Rakyat Pariaman
Selasa, 30 April 2024 16:08 Wib
BI ungkap tiga sektor asal Sumbar potensial kuasai pasar global
Senin, 29 April 2024 19:46 Wib
Bahayakan pengendara, Pemkab Pesisir Selatan tutup Jembatan Luhung - Pasar Baru
Jumat, 26 April 2024 4:47 Wib