Jakarta, (AntaraSumbar) - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai banyak pelanggaran hak asasi manusia dalam penangkapan Siyono oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
"Keluarga sama sekali tidak mendapatkan surat perintah dalam penangkapan dan penggeledahan terhadap Siyono. Surat itu cukup fundamental karena penangkapan Siyono bukan operasi tangkap tangan," kata Kepala Divisi Pembelaan Hak Sipil Politik Kontras Putri Kanesia dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Putri mengatakan keluarga juga tidak tahu Siyono dibawa ke mana setelah ditangkap. Keluarga baru tahu kabar Siyono setelah akhirnya dipulangkan dalam keadaan meninggal dunia.
Keluarga juga tidak diberitahu atau pun diberikan visum yang dilakukan terhadap jenazah Siyono sehingga mereka tidak tahu apa penyebab kematiannya.
"Keluarga melihat jenazah Siyono terdapat luka memar pada pipi, mata lebam, kuku jari kaki yang hampir patah dan darah dari belakang kepala" tuturnya.
Putri mengatakan seluruh proses yang dilakukan terhadap Siyono telah melanggar hak asasi manusia. Sebagai negara hukum, Indonesia menganut asas praduga tidak bersalah dan siapa pun memiliki hak yang sama di depan hukum.
"Apa penyebab Siyono meninggal? Baru menjadi terduga teroris tetapi sudah mendapatkan perlakuan buruk," ujarnya.
Putri mengatakan pemerintah perlu mengaudit kinerja Densus 88 dan melakukan investigasi penyebab kematian Siyono. Apalagi, kejadian yang menimpa Siyono itu bukan yang pertama kali.
Menurut data Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Siyono merupakan orang ke-121 yang tewas sebagai terduga teroris tanpa menjalani proses hukum sejak Densus 88 dibentuk. (*)
Berita Terkait
MU kalah 0-4 dari Palace, Ten Hag keluhkan banyak pemain cedera
Selasa, 7 Mei 2024 10:35 Wib
Xavi: Barcelona butuh banyak perubahan bila ingin bersaing musim depan
Minggu, 5 Mei 2024 7:46 Wib
Hadiri Halal Bihalal dan Serahkan Bansos, Hendri Septa : Koto Tangah Punya Banyak Potensi Untuk Dikembangkan
Kamis, 18 April 2024 17:57 Wib
PLN siapkan SPKLU di banyak lokasi, pemudik: pakai mobil listrik jadi nyaman!
Jumat, 12 April 2024 19:25 Wib
Pemkot Pariaman tampung masukan banyak pihak susun RKPD 2025
Rabu, 3 April 2024 14:21 Wib
Mobil listrik tambah banyak, PLN siagakan 1.124 SPKLU tersebar untuk para pemudik
Sabtu, 30 Maret 2024 15:52 Wib
Pakar sarankan Indonesia galang banyak negara hentikan agresi Israel
Jumat, 29 Maret 2024 14:21 Wib
Kini makin banyak kalangan industri beralih ke listrik PLN karena andal dan ramah lingkungan
Senin, 18 Maret 2024 11:53 Wib