Mantan Atase Dikbud RI Edison Munaf Meninggal Dunia

id Edison, Munaf, meninggal

Padang, (AntaraSumbar) - Mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) RI di KBRI Tokyo Jepang periode 2008-2011 Prof Edison Munaf meninggal dunia pada usia 56 tahun di RS Royal Medan pada Rabu dini hari.

"Edison Munaf yang juga merupakan Dekan FMIPA Universitas Andalas (Unand) wafat akibat penyakit kanker hati yang telah lama dideritanya," kata Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol Unand Eriyanty, di Padang, Rabu.

Dia menyebutkan Edison Munaf meninggalkan seorang istri yang juga guru besar Unand, Rahmiana Zein dan tiga orang putri.

Guru besar kimia tersebut kata Eriyanty akan dimakamkan di TPU Tunggul Hitam rabu.

"Selama hidup guru besar bidang Kimia lingkungan tersebut telah meraih banyak prestasi dan menjabat pada beberapa posisi," katanya.

Eriyanty menyebutkan, Sebelum menjadi Atase Pendidikan di Jepang Edison Munaf pernah menjabat sebagai wakil rektor I Unand pada saat masa jabatan Marlis Rahman.

Bahkan dia sempat menjabat sebagai rektor ad-interim saat Marlis Rahman terpilih sebagai wakil gubernur Sumatera Barat.

Edison Munaf juga pernah meraih prestasi sebagai dosen teladan pada tahun 1992, imbuhnya.

"Pada saat menjadi atase Dikbud Edison Munaf berhasil membuka lebar kerja sama dengan pendidikan Jepang," katanya.

Salah satunya kata dia, memberikan kesempatan kepada mahasiswa di Indonesia untuk menimba ilmu di berbagai Universitas sendiri.

Pada masa Edison Munaf ini juga mahasiswa Unand baik S1 maupun pascasarjana dapat melakukan studi ke Jepang dengan mudah bahkan gratis, imbuhnya.

Sementara itu salah satu alumni jurusan Kimia Unand Yogi (28) mengungkapkan rasa kehilangan atas meninggalnya Edison Munaf tersebut.

Menurutnya selama ini Edison dikenal sebagai dosen yang tegas dan lugas serta amat menyayangi mahasiswanya.

Sedangkan Rektor Unand Werry Darta Taifur menyatakan Edison Munaf merupakan salah satu duta terbaik Unand di Internasional.

Selain beragam jabatan dan prestasi, Edison juga merupakan salah satu anggota terbaik jurnal internasional berkategori scopus dan elsevier, ucapnya. (*)