Washington, (Antara/Xinhua-OANA) - Juri federal AS di Boston pada Jumat (15/5) memvonis mati Dzhokhar Tsarnaev (21) karena perannya dalam pemboman Boston Marathon 2013 dan pembunuhan seorang polisi ketika ia melarikan diri setelah serangan bom itu.
Juri vederal dengan suara bulat memilih hukuman mati dengan suntikan mematikan bagi Tsarnaev, warga negara AS kelahiran Kyrgyzstan, dari satu-satunya pilihan lain: hidup di penjara tanpa kemungkinan pembebasan.
Panel yang sama, yang terdiri atas tujuh perempuan dan lima lelaki, pada April memvonis Tsarnaev bersalah atas semua 30 dakwaan terhadap dia, termasuk 17 tuntutan yang berisi hukuman mati.
Tsarnaev tak memperlihatkan ekspresi apa pun saat juru tik pengadilan membacakan putusan hukuman mati terhadapnya, kata media lokal The Boston Globe, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Vonis tersebut dijatuhkan tepat 25 bulan setelah pemboman 15 April 2013, salah satu serangan paling mematikan di Amerika Serikat sejak serangan 11 September 2001.
Tsarnaev berusia 19 tahun ketika melancarkan dua pemboman bersama kakaknya Tamerlan Tsarnaev di garis finis yang dipenuhi penonton dalam acara Boston Marathon. Tiga orang tewas dalam pemboman itu dan 264 orang lagi menderita luka parah. (*)
Berita Terkait
Celtics sisihkan Heat, tantang Warriors di Final NBA
Senin, 30 Mei 2022 11:27 Wib
Jayson Tatum pimpin Celtics taklukkan Nets
Senin, 7 Maret 2022 7:53 Wib
Celtics perpanjang rekor kemenangan usai taklukan Magic
Senin, 7 Februari 2022 10:30 Wib
Celtics bekuk Heat, Knicks paksa Kings telan kekalahan beruntun
Selasa, 1 Februari 2022 13:39 Wib
Giannis Antetokounmpo kembali ke lapangan, Bucks pun menang
Minggu, 26 Desember 2021 7:42 Wib
Alasan Bos Boston Celtics pertimbangkan mundur dari jabatannya
Kamis, 3 Juni 2021 6:03 Wib
Dianggap berprestasi, Celtics perpanjang kontrak pelatih kepala Brad Stevens
Kamis, 13 Agustus 2020 5:32 Wib
Hayward rehat satu setengah bulan pascaoperasi lengan
Selasa, 12 November 2019 14:52 Wib