Seorang Caleg Selamatkan Diri Bak Spiderman

id Seorang Caleg Selamatkan Diri Bak Spiderman

Seorang Caleg Selamatkan Diri Bak Spiderman

Malang nian nasib, Zulfahri. Salah seorang calon legislator (Caleg) dari Partai Demokrat pada pemilu legislatif (Pileg) 2009 kemarin. Betapa tidak, niatnya untuk pergi melayat ke Kelurahan Lambuang Bukik yang dibatasi oleh anak sungai dari kediamannya (Kelurahan Kapalo Koto, red), tak disangka berbuah kisah duka yang sekaligus menggelitik, karena Zulfahri harus bergantung bak superhero dalam kisah komik karya Marvel, Spiderman. Kejadian ini berawal pada Sabtu siang, (11/4), sama seperti hari-hari biasa yang dia jalani sebagai caleg yang kebetulan juga menjabat sebagai Ketua RT 12 RW IV Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Namun, bedanya ketika matahari sedang mencapai klimaksnya, yakni sekitar pukul 12.00 siang. Dan pada saat itu jualah, Pak Eri begitu beliau biasa disapa, harus beraksi layaknya Tobey McGuire ketika berperan sebagai Peter Parker dalam tayangan Box Office ala Hollywood, Spiderman. Kok bisa Awalnya, pada siang itu di luar statusnya sebagai caleg, Pak Eri berniat pergi melayat ke rumah salah seorang warga yang meninggal di Kelurahan Lambuang Bukik. Nah, untuk menuju kelurahan tersebut dari kediamannya di Kelurahan Kapalo Koto, masih di Kecamatan yang sama yakni Kecamatan Pauh, Pak Eri harus melewati satu-satunya akses jalan ke sana, yakni melintasi sebuah jembatan gantung peninggalan kolonial Belanda yang diperkirakan telah dilintasi sejak 1910 silam. Jadi bisa dibayangkan betapa tuanya umur jembatan itu. Yang menjadi bahan cerita kali ini bukanlah nasib jembatannya. Tapi justru Pak Erinya. Kenapa? Meski mengaku deg-degan melintasi jembatan tua yang kondisinya sangat memprihatinkan itu dengan sepeda motornya. Namun, karena kebetulan Pak Eri melihat seorang pengendara melintas di depannya. Keberaniannya pun muncul. Pak Eri pun mengikuti laju sepeda motor tersebut. Ketika berada di atas jembatan, tidak ada perasaan gusar. Namun, apesnya, ketika sepeda motor pengendara lainnya sudah berada di seberang jembatan. Sementara pak Eri masih berada di atas jembatan dengan motor Mionya, sekitar 25 meter dari ujung jembatan. Tiba-tiba, krek,krek,krek, tali penggantung jembatan pada salah satu sisinya, putus. Tak ayal, jembatan pun oleng dan lantai jembatan pun miring sekitar 45 derajat. Bisa ditebak, Caleg DPRD Kota Padang Dapil III itu terpeleset bersama sepeda motornya. Untungnya, nasib mujur masih menyelamatkan karier pencalegan dan ke-RT-annya. Entah karena ada bakat panjat tebing atau karena keberuntungan pencalegannya. Secara refleks dan dengan cekatan Pak Eri langsung menjangkau tali penggantung jembatan. Alhamdulillah saya bisa selamat, ucapnya penuh syukur. Meskipun begitu, dia terpaksa meerlakan sepeda motornya terjun bebas ke dasar sungai. Nasib sepeda motornya kini tak jauh berbeda dengan nasib jembatan, yakni sama-sama dalam tahap perbaikan. Hingga kini (Senin, 13/4, red) sepeda motor saya masih di bengkel karena ada kerusakan mesin, aku pria yang saat ini masih belum bisa memastikan perolehan suaranya untuk pencalegan kemarin. Melihat kejadian itu, warga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Padang bisa membangun jembatan permanen mengganti jembatan peninggalan kolonial Belanda itu, agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Sementara, berdasarkan penuturan Alaihim (52), warga Kelurahan Lambuang Bukik mengatakan putusnya tali penggantung jembatan itu adalah ulangan dari peristiwa sebelumnya. Kata dia, setidaknya tali tersebut telah putus sebanyak empat kali, yakni pada 1990, 1982, 2003, dan sekarang. Sebelumnya juga pernah putus, namun belum ada korban jiwa. Yang jatuh itu baru mobil, sepeda motor, dan warga, termasuk saya," sindirnya. (*/wij)