Daerah Baru Mekar Itu pun Mulai Memikat

id Daerah Baru Mekar Itu pun Mulai Memikat

Daerah Baru Mekar Itu pun Mulai Memikat

Daerah berhawa sejuk itu, juga terdapat objek wisata minat khusus.

Tak banyak daerah yang memiliki tujuan wisata seberagam Solok Selatan, satu dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Solok Selatan, memiliki obyek wisata alam seperti tujuh air terjun dengan ketinggian bervariasi dan delapan air panas.Pelancong yang ke Solok Selatan juga akan disuguhi panorama memikat; Ulu Suliti. Masih di kawasan itu, terdapat goa (ngalau) sepanjang 200 meter.Daerah berhawa sejuk itu, juga terdapat obyek wisata minat khusus, arung jeram dan petualangan menapak hamparan kebun teh menuju puncak gunung Kerinci.Pemerintah Kabupaten Solok Selatan sudah membuka akses jalur pendakian dari kebun teh milik Mitra Kerinci, menuju Gunung tertinggi di Sumatera itu."Pengunjung juga dapat menikmati obyek wisata sejarah, karena disini terdapat beberapa peninggalan Belanda dan tugu serta rumah masa perjuangan PDRI," kata Pejabat Kantor Pariwisata Solok Selatan, Bujang Basri.Pada 2002 lalu di Solok Selatan juga ditemukan fosil gajah purba. Kini tulang belulang hewan besar itu terletak pada satu tempat berjarak sekitar 500 meter dari Ustano Balun atau lebih kurang 47 km dari Padang Aro, ibukota kabupaten Solok Selatan.Ketika berkunjung ke Solok Solok Selatan, wisatawan akan diingatkan pada bait lagu,"Rumah gadang nan sambilan ruang, Rangkiang ba diri di halamanya. Bilo den kana yo kana hati nan taibo yo taibo.., tabayang - bayang di ruang mato,"."Jangankan rumah gadang sembilan ruang, yang 18 ruang dan 21 ruang masih berdiri kokoh sampai kini," kata Basri.Di daerah yang terletak pada ketinggian 600-1.400 meter di atas permukaan laut ini, juga terdapat perkampungan tradisional Minangkabau yang diberi julukan "Perkampungan seribu rumah gadang".Namun, kekayaan alam dan potensi wisata dimiliki kabupaten berpenduduk sekitar 133 ribu jiwa lebih ini, selama ini minim di kenal wisatawan domestik dan mancanegara.Padahal untuk menikmati keragaman obyek wisata dengan keindahan alam Solok Selatan tidak terlalu sulit mencapainya. Solok Selatan hanya berjarak sekitar 160 km dari Kota Padang dan sekitar 100 km dari jalan lintas Sumatera.Perjalanan menuju ke daerah ini, juga sangat memesona. Panorama Sitinjau Luat, di kota Bingkuang, dan Lubuk Selasih, serta panorama kabut di antara remang puncak gunung Talang."Kita juga bisa menikmati keindahan kawasan perbukitan pada sisi kiri dan kanan jalan menuju danau Kembar, juga hamparan kebun dilereng Gunung Talang akan ikut membuat hati tenang," katannya.Demi melepas penat, pengujung juga bisa rehat sejenak di danau "diatas" dan danau "dibawah" setelah dihadapkan tikungan jalan ke daerah itu.PembenahanPemerintah Kabupaten Solok Selatan, terus menggencarkan promosi dan pembenahan obyek wisata demi tumbuhnya ekonomi daerah itu."Kami memiliki obyek wisata alam, budaya dan agro yang beragam. Saat ini kami tengah berupaya mengembangkan secara serius," kata Kepala Seksi Promosi Pariwisata, Kab. Solok Selatan, Desrial, baru-baru ini.Dia menjelaskan, sejak tahun 2007 sudah di mulai pengelolaan obyek wisata air panas Sapan Malulung, di nagari Alam Pauh Dua, Kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan. Pada kawasan wisata ini sudah tersedia sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati pengunjung.Pemkab Solok Selatan juga akan mengembangkan kawasan Sapan Malulung. Di kawasan itu terdapat 18 titik mata air panas dengan lokasi seluas 1,4 hektar yang sangat potensial untuk dijadikan obyek wisata andalan kabupaten itu.Pemkab Solok Selatan bahkan sudah mematangkan dan menetapkan pembangunan 'hot water boom' pada kawasan itu.Pengerjaan sudah di mulai sejak 2007 dengan anggaran senilai Rp582 juta lebih. Pada 2008 pengerjaan lanjutan sudah dianggarkan.Selain itu, obyek wisata alam yang sedang dibenahi akses jalan dan kelengkapan fasilitas pendukung, pada sejumlah kawasan air terjun, meliputi Air terjun Timbulun Koto Bira, air terjun Malanca dan air terjun Ulu Suliti.Untuk pengembangan potensi wisata sejarah, kata Desrial, yang dijadikan andalan "perkampungan 1.000 rumah gadang", karena mempunyai nilai historis dan banyak menjadi sasaran wisatawan.Pemkab Solok Selatan, sudah mulai melakukan penataan rumah-rumah gadang yang sudah dibangun puluhan dan bahkan ada ratusan tahun lalu.Penataan yang dilakukan diantaranya, memberikan berupa bantuan untuk pemugaran rumah gadang pada kawasan perkampungan 1.000 rumah gadang.Perkampungan 1.000 gadang, merupakan perkampungan tradisional masyarakat alam Serambi Sungai Pagu yang terletak di nagari Koto Baru --33 km dari Padang Aro ibukota kabupaten Solok Selatan--.Rumah gadang dengan atap bergonjong dan berarsitektur rumah gadang Minangkabau itu, cukup banyak terdapat di kabupaten tersebut.Daerah yang berdekatan dengan kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) juga memiliki potensi wisata agro dengan hamparan kebun teh yang berada pada ketinggian 600 - 1.100 meter dari permukaan laut (DPL).Potensi minat tertentu juga terdapat di kabupaten berhawa sejuk ini, kata Desrial, bagi pengunjung yang ingin mematangkan bakatnya atau menyalurkan minat di arung jeram terdapat di Batang (Sungai) Liki dan Batang Sangir, Nagari Lubuk Gadang.Dua anak sungai itu, kondisi airnya cukup deras dan cukup menantang bagi peminat para peminat arung jeram."Beragam potensi wisata itu, selama ini belum terkelola secara optimal," kata Desrial.DikemasSecara terpisah, anggota DPRD Solok Selatan, Ade B. Gustaf, menyatakan, potensi wisata Solok Selatan, tidak kalah dengan daerah lain yang ada di Sumbar.Keragaman potensi wisata yang ada, kata dia, hanya tinggal dikemas secara baik, sehingga wisatawan makin banyak berdatangan dan merasa nyaman ketika berkunjung ke Solok Selatan.Sebab, potensi di sektor pariwisata bila dikelolah secara baik, jela memberikan sumbangan pada pendapatan asli daerah dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat."Makin banyak orang yang datang berkunjung, tentu kian banyak dana bergulir di masyarakat," katanya. DPRD mendukung langkah Pemerintah Solok Selatan yang mempromosikan dan membenahi obyek wisata alam, budaya, sejarah dan agro.Menurut dia, pembenahan obyek wisata perlu dilakukan secara berkelanjutan dan jangan sampai setengah hati, agar hasil yang diharapkan tercapai.