Kepala Dinas Petanian, Perkebunandan Pertenakan Kepulauan Mentawai Novriadi menyampaikan instansinya telahmelakukan program cetak sawah baru sejak 2013 seluas 265 hektare, ditambahrehabilitasi sawah yang sudah ada seluas 95 hektare, dan terus akanditingkatkan setiap tahunnya.
Target cetak sawah baru tahun laluseluas 320 hektare, namun terealisasi dan bisa dilakukan panen seluas 222hektare, di beberapa daerah dengan masing-masing areal cetak sawah untuk30 hektare bisa menghasilkan sekitar 90 ton gabah kering.
Ia mengungkapkan, melalui alokasiAPBD Mentawai pada 2013, cetak sawah baru seluas 222 hektare itu, diantaranya di Dusun Srilanggai Desa Malancan Siberut Utara seluas 30 ha.
Desa Sigapokna dan Tiniti SiberutBarat seluas 44 ha, Desa Puro Muntei Kecamatan Siberut Selatan 47 ha, DesaToro Laggok Katurai Siberut Barat Daya seluas 30 ha, Saurenuk SiporaSelatan 41 ha, dan Desa Saibi Siberut Tengah seluas 30 hektare.
Ia mengatakan, cetak sawah yangditerapkan memakai sistem masa tanam dua kali setahun, dengan masa panenselama 100 hari itu, sehingga diyakini dapat memenuhi kebutuhan panganmasyarakat Mentawai.
Pasalnya dari areal cetak sawah baikyang dibantu Pemkab Mentawai, maupun dari swadaya masyarakat, pada 2016keseluruhan bisa mencapai luas 1.137 hektare.
"Kebutuhan beras masyarakatMentawai per tahun sekitar 5.100 ton, kalau pada 2016, bisa diujudkancetak sawah seluas 1.137 hektare dan coba kita kalikan tiga ton beras sajadalam setahun untuk per hektarenya, maka produksi beras Mentawaitentu bukan hanya memenuhi kebutuhan sendiri, tapi juga bisa di ekspor kedaerah lain," katanya.

