Kegiatan Trabas Ekspedisi Melintasi Alam Solok Selatan (EMASS) yang sukses dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Solok Selatan. kegiatan trabas EMASS tersebut melintasi alam yang masih alami dan sejuk.
Bahkan Gubernur sumatera Barat Irwan Prayitno yang juga mengikuti trabas EMASS tersebut mengatakan jika yang paling menarik dari kegiatan ini adalah pemandangan alamnya yang sangat indah.
"Tantangan dijalur trabas EMASS cukup menantang tetapi yang paling menarik adalah pemandangan alamnya karena juga melintasi area perkebunan teh air terjun yang sangat indah serta alam yang masih alami," kata dia.
Trabas EMASS tersebut juga di ikuti oleh peserta yang tidak tanggung-tangung. setidaknya berdasarkan laporan panitia pelaksana 1.100 peserta mendaftar dan mengikuti trabas EMASS yang mulai dan berakhir di pasar semi modern Padang Aro.
Dalam kegiatan itu ada yang makanan yang unik di suguhkan oleh PT Mitra Kerinci terhadap Gubernur dan peserta trabas EMASS Solok Selatan yaitu kacang Macadamia yang masih jarang ada di Indonesia dan merupakan kacang terlezat dan termahal di dunia.
Macadamia adalah genus tanaman dari family Protoceae. Total ada 8 species macadamia dimana 7 diantaranya terdapat di Australia Timur dan 1 sisanya terdapat di Pulau Sulawesi. Pohon macadamia memiliki tinggi sekitar 6 40 meter dan daun macadamia memiliki panjang sekitar 6 30 cm dan lebar sekitar 2 13 cm.
Pohon ini juga menghasilkan bunga yang ukurannya sekitar 10 15 cm. Warnanya bervariasi dari putih sampai ungu. Pada setiap bunga. Biji bunga inilah yang terkenal dengan sebutan kacang macadamia.
Kacang macadamia memiliki kulit yang berwarna gelap. Kulit tersebut sangat keras dan tebal. Di Aborigin, orang orang biasa memecah kulit biji macadamia dengan memukulkan batu ke biji tersebut. Di balik isinya yang gelap keras, kacang macadamia memiliki warna putih agak krem. Rasanya sangat gurih dan teksturnya renyah tetapi tidak keras. Banyak orang berpendapat bahwa macadamia adalah kacang paling enak sedunia.
Kacang macadamia mulai terkenal ketika bangsa Inggris datang ke Australia untuk pertama kali. Mereka disambut dengan hangat oleh suku Aborigin. Pada saat jamuan makan, bangsa Inggris diberi suguhan berupa kacang macadamia. Awalnya, bangsa Inggris ini mengira bahwa mereka sedang dipermainkan oleh suku Aborigin karena diberi kacang yang sangat keras. Mereka pikir kacang itu tidak bisa dimakan. Namun kemudian bangsa Aborigin mengajarkan cara mengupas dan memakan kacang tersebut. Bangsa Inggris pun langsung kagum dan jatuh cinta dengan rasa kacang yang satu ini.
Atas peristiwa tersebut, kacang macadamia kemudian menjadi kacang yang sangat populer dan laris. Beberapa pabrik coklat bahkan menggunakan kacang ini sebagai isian coklat dimana sebelumnya mereka biasa menggunakan kacang mede atau almond.
Karena popularitasnya ini, banyak orang dari Eropa datang ke Australia untuk mendapatkan kacang ini. Perkembangan selanjutnya, mereka coba membuat perkebunan macadamia dan bahkan mencoba menanamnya di luar Australia. Usaha ini cukup sukses. Saat ini, ada banyak perkebunan macadamia yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Walaupun ada 8 spesies tanaman macadamia, hanya ada 2 spesies saja yang mampu menghasilkan kacang spektakuler ini, yaitu macadamia integrifolia dan macadamia tetraphylla. Kedua spesies tersebut berada di Australia. Sementara spesies-spesies macadamia yang lain, bijinya tidak bisa dimakan. Bahkan, ada juga yang bijinya justru beracun.
Karena merupakan kacang langka dengan rasa paling enak sedunia, wajar saja jika kacang ini otomatis juga menjadi kacang paling mahal sedunia. Satu kilogram kacang macadamia umumnya berharga sekitar 300.000-400.000 rupiah.
Kacang tersebut hanya bisa tumbuh dan berbuah di ketinggian di atas 500 meter dari permukaan laut dan di Solok Selatan tanaman ini cocok untuk dikembangkan.
Sekarang ini kacang Macadamia sudah ada di Solok Selatan. sekarang ini pembudayaannya masih di PT Mitra Kerinci yang mulai menanamnya pada tahun 1998 hingga 2002 yang semula hanya digunakan sebagai pohon konservasi.
CEO PT Mitra Kerinci Agung P Burdianoto mengatakan, jika sekarang ini jumlah pohon Mcadamia baru 903 batang dengan produksi sekitar 1,5 Ton per enam bulan. bahkan ada satu perbukitn yang kita namakan bukit Macadamia karena disana semua pohonnya adalah Macadamia.
"Untuk kedepannya kita akan melakukan pembibitan dan siap membatu masyarakat dengan bibit serta menampung hasilnya untuk dipasarkan," katanya.
Bupti Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan, jika kedepannya kacang macadamia ini akan dibudidayakan di Solok Selatan.
"Kita akan melakukan kerjasama dengan P{T Mitra Kerinci yang sudah dahulu menanamnya untuk penyediaan bibit sehingga perekonomian masyarakat bisa ditingkatkan dengan adanya kacang ini," katanya.
Dia mengatakan, untuk pengembangannya kita akan fokus dulu di pusat Kabupaten yaitu Padng Aro setelah itu baru di Kecamatan lain yang ada.
"Solok Selatan bertekad jadi sentra kacang Macadamia dan oleh karena itu perlu kerjasama dengan semua pihak," katanya.
Berita Terkait
PkM Kedokteran Unbrah, Cegah Stunting Dalam Mempersiapkan Generasi Kuat Dan Sehat Di Nagari Ampuan Lumpo Pesisir Selatan.
Selasa, 19 November 2024 7:43 Wib
Kadivmin Kemenkumham Sumbar beri penguatan tugas ASN di Lapas Solok
Senin, 18 November 2024 17:55 Wib
BPS ungkap 2021-2023 pendapatan petani Pesisir Selatan meningkat, Kadistan : Prioritas Pemkab
Senin, 18 November 2024 5:01 Wib
Pessel siapkan Rp5,7 miliar bangun jalan Bantaian-Bukit Kacik
Minggu, 17 November 2024 19:00 Wib
DLH buat taman mini di batas kota untuk atasi pembuangan sampah liar
Minggu, 17 November 2024 18:26 Wib
Kopi Indonesia catat potensi transaksi Rp48 miliar di Korea Selatan
Minggu, 17 November 2024 8:14 Wib
Tim SAR evakuasi jasad nelayan yang tewas tersambar petir di laut
Minggu, 17 November 2024 5:09 Wib
KPU: 482 TPS di Sumbar tidak terhubung ke internet saat pilkada
Sabtu, 16 November 2024 5:01 Wib