Monumen Nasonal Bela Negara yang akan dibangun di Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, merupakan rangkaian sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah Kolonial Belanda oleh masyarakat Sumatera Barat. Setelah menempuh suatu proses, akhirnya Koto Tinggi, ditetapkan sebagai lokasi pembangunan monument tersebut. Sebelumnya calon lokasi pembangunan monumen termasuk Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Bagi Nagari Koto Tinggi, pembangunan Monumen Nasional Bela Negara tersebut, merupakan anugrah yang diraih masyarakat. Apalagi kawasan Koto Tinggi dan sekitarnya merupakan catatan sejarah yang sangat besar diluar pulau Jawa. Apalagi daerah itu salah satu kawasan strategis, masuk prioritas Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, untuk dikembangkan. Seperti diketahui, Sumatera Barat, pernah sebagai basis Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) unntuk mempertahankan kemerdekaan yang dibentuk tahun 1948 sampai 13 Juli 1949 yang diketuai Mr.Sjafruddin Prawiranegara. Walau pemerintahannya dalam masa relatif singkat yang hanya selama tujuh bulan, namun mempunyai makna penting. Karena berlangsung ketika Presiden dan Wakil Presiden RI beserta anggota kabinet lainnya ditangkap Belanda. Dalam kondisi darurat seperti itu Pemerintah RI beserta angkatan bersenjatanya tetap tegak dan terus berjuang. Wakil Bupati Limapuluh Kota, Asyirwan Yunus beberapa hari yang lalu menilai, keberadaan Monumen Nasional Bela Negara sangat penting artinya untuk mengenang perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah Belanda. Perjuangan singkat waktu itu telah mampu menanamkan kearifan sejarah mengenai arti pentingnya perjuangan dan kekuatan rakyat dalam kelangsungan hidup bangsa dan Negara,ujarnya. Disebutkan, perjuangan tersebut, merupakan bukti sejarah, bahwa kemerdekaan nasional yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta, sebagai wakil bangsa Indonesia, mendapat dukungan, dipertahankan dan ditegakkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Limapulluh Kota, kawasan Koto Tinggi merupakan salah satu kawasan strategis yang akan dikembangkan secara bertahap. Seiring dengan dibangunnya Monumen Nasional Bela Neggara di Koto Tinggi, diperkirakan kawasan tersebut akan semakin berkembang dan maju di kemudian hari. Sebab katanya, selain membangun monumen bela Negara, yang berlokasi di Jorong Sungai Sirieh, diatas lahan seluas 20 hektare, juga akan diikuti dengan pembangunan berbagai fasilitas. Seperti pembangunan miniatur rumah adat seluruh Indonesia, sarana prasarana pariwisata dan pendidikan sejarah perjuangan serta hotel. Sehingga Koto Tinggi sebagai kawasan strategis, bukan tidak mungkin disatu saat nanti berkembang menjadi kota satelit. Betapa tidak, pembangunan monumen yang akan dilakukan di lokasi Sungai Sirieh, didukung dengan ruas jalan yang memadai dari kabupaten tetanga, Agam dan Pasaman. Rencananya, seluruh dana pembanggunan beserta fasilitas dan jalan, akan dibiayai pemerintah pusat dan Propinsi Sumbar, sebagian dari APBD Limmapuluh Kota.(mko)
Berita Terkait
BMKG: Gempa dahsyat di Nepal-China tak berpengaruh ke Indonesia
Selasa, 7 Januari 2025 14:35 Wib
Intensitas hujan tinggi, warga pinggiran sungai diimbau waspada
Selasa, 7 Januari 2025 11:27 Wib
Gubernur Sumbar : KKN perguruan tinggi ikut majukan daerah
Sabtu, 4 Januari 2025 20:11 Wib
Sabtu, mayoritas kota besar Indonesia diguyur hujan ringan-petir
Sabtu, 4 Januari 2025 7:31 Wib
PT Padang targetkan pendaftaran seluruh perkara perdata dilakukan daring
Jumat, 3 Januari 2025 18:20 Wib
Tingkat Gemar Membaca di Pasaman kategori Tinggi di Sumbar
Kamis, 2 Januari 2025 16:30 Wib
Pengadilan Tinggi Padang tingkatkan pola pengawasan cegah pelanggaran
Selasa, 31 Desember 2024 15:48 Wib
Kasus gigitan hewan penular rabies di Tanah Datar cukup tinggi
Rabu, 25 Desember 2024 13:37 Wib