Mandiri Sekuritas Penjamin Emisi Terbesar dan Teraktif

id Mandiri Sekuritas Penjamin Emisi Terbesar dan Teraktif

Jakarta, (ANTARA) - Mandiri Sekuritas mempertahankan posisi sebagai penjamin emisi terbesar dan teraktif di Indonesia dan menguasai pangsa pasar penjaminan emisi senilai total Rp11,456 triliun dari 33 perusahaan di sepanjang 2012. Selain itu, di tahun ini Mandiri Sekuritas juga turut menangani rights issue Bank Tabungan Negara senilai Rp1,87 triliun dengan hasil yang memuaskan. Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman dalam siaran persnya yang diterima Rabu, mengatakan, Mandiri Sekuritas bisa tetap mempertahankan posisi sebagai pemain utama di industri pasar modal Indonesia. "Pencapaian ini akan semakin mendorong kami untuk terus berkomitmen memajukan dan memberikan nilai tambah bagi industri pasar modal Indonesia," katanya. Di sepanjang tahun 2012 ini, Mandiri Sekuritas secara aktif telah melakukan penjaminan emisi sebesar Rp11,456 triliun, yang terdiri atas IPO (Initial Public Offering) senilai Rp1,683 triliun (dari enam perusahaan) dan surat hutang senilai Rp9,416 triliun (dari 26 perusahaan), serta rights issue Bank Tabungan Negara dengan porsi penjaminan sebesar Rp357,25 miliar. Penjaminan emisi efek yang ditangani oleh Mandiri Sekuritas bagi 33 perusahaan antara lain emisi obligasi Astra Sedaya Finance, Indosat, Medco Energy, Bank Permata, IPO Bank Jatim, Express Transindo Utama, Wismilak dan Privatisasi Waskita Karya serta rights issue Bank BTN. Lebih lanjut Iman menambahkan bahwa tahun depan Mandiri Sekuritas akan melanjutkan kinerja positif ini meskipun tantangan juga akan semakin besar. Dengan mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, maka Mandiri Sekuritas optimis tahun depan setidaknya dapat menangani penjaminan emisi untuk sekitar 10 IPO dan 20 surat hutang dengan nilai penjaminan total sekitar Rp.11-12 triliun. "Kami optimistis untuk dapat mencapai target tersebut guna memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan industri keuangan secara umum," pungkas Iman. (*/jno)