Hollande akan Bahas Krisis Ukraina dengan Putin

id Hollande akan Bahas Krisis Ukraina dengan Putin

Almaty, Kazakhstan, (Antara/AFP) - Presiden Prancis Francois Hollande akan melakukan kunjungan tidak terjadwal ke Moskow untuk membahas krisis di Ukraina dengan rekannya Presiden Rusia Vladimir Putin, kata kantor Kepresidenan Prancis, Sabtu. Presiden Hollande akan singgah di ibu kota Rusia dalam perjalanan pulang dari kunjungan ke Kazakhstan, sehari setelah ia bersumpah untuk mengupayakan "deeskalasi" dalam krisis Ukraina. Hollande kemungkinan akan bertemu Putin di bandara di Moskow. Mengingat bahwa krisis Ukraina selama delapan bulan - yang telah memicu kebuntuan terburuk antara pihak Timur dan Barat sejak akhir Perang Dingin - menimbulkan "ancaman serius bagi perekonomian seluruh wilayah", Hollande berjanji "bekerja sama menemukan semua hal yang akan memungkinkan ... upaya untuk memulai deeskalasi". Uni Eropa dan Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas terjadinya krisis, di mana pemerintah Rusia telah mengambil wilayah semenanjung Krimea milik Ukraina, dan sebanyak 4.300 orang meninggal akibat pertempuran di bagian timur Ukraina antara pasukan pemerintah Ukraina dengan kelompok separatis pro-Rusia. Akibat ketegangan antara pihak Timur dan Barat itu, Prancis telah dipaksa untuk menunda pengiriman dua kapal pengangkut helikopter kelas Mistral yang sedang dibuat oleh Prancis untuk Rusia dalam kontrak senilai 1,2 miliar Euro (setara 1,5 miliar dolar AS). Prancis akan menghadapi denda besar jika melanggar kontrak dengan Rusia, namun Prancis juga harus menghadapi kemarahan para sekutunya di seluruh dunia jika memberikan produk berteknologi tinggi itu kepada Rusia, dengan adanya krisis di Ukraina yang masih bergejolak. Dengan ekonomi yang sedang mandek, Prancis berada pada posisi yang terbebani dengan dua kapal perang besar, yang dilengkapi dengan teknologi Rusia, yang tidak dapat dijual kepada klien lain. Salah satu dari dua kapal perang itu seharusnya sudah diantarkan pada November tahun ini, sesuai dengan ketentuan dalam kesepakatan antara Rusia dan Prancis yang ditandatangani pada 2011. (*/sun)