KLH Pasang Pengukur Kadar Bahaya Kabut Asap

id KLH Pasang Pengukur Kadar Bahaya Kabut Asap

Padang Aro, (Antara) - Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Solok Selatan memasang alat untuk mengukur kadar bahaya kabut asap terhadap masyarakat, Jumat (19/9). "Alat pengukur tersebut baru kita pasang dan baru bisa dilihat kandungannya setelah delapan jam. Jadi sekarang kita belum bisa menentukan kadar bahaya kabut asap yang menyelimuti daerah ini," kata Kepala KLH Solok Selatan Hapison, di Padang Aro. Alat tersebut katanya, harus dipasang di luar ruangan dan tidak bisa di dalam karena tidak akan berfungsi. "Jadi kita tunggu saja hasilnya. Kalau memang sudah memasuki ambang bahaya akan diberitahukan kepada masyarakat maupun dinas lain yang akan menangani," katanya. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Sumardianto, mengatakan, kabut asap di Kabupaten itu memang sudah berlangsung lebih dari satu minggu ini. Tapi yang paling tebal katanya, baru terjadi hari ini (Jumat) sedangkan beberapa hari belakangan belum tebal. "Kabut asap kiriman dari provinsi tetangga memang setiap hari semakin tebal di Solok Selatan dan untuk penanganannya kita masih menunggu informasi dari KLH Solok Selatan," jelasnya. Hal ini katanya, karena KLH yang memiliki alat pengukur kadar bahaya dari kabut asap yang sedang melanda. Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman, mengatakan, jika pihaknya sudah mempersiapkan 60.000 masker untuk di bagikan pada masyarakat. "Masyarakat Solok Selatan ada 100 ribu lebih sedangkan yang rutin keluar rumah sekitar 40 ribu sehingga kita memiliki cadangan stok masker 20 ribu," katanya. Terkait pembagian masker, imbuhnya, pihaknya masih menunggu informasi dari KLH yang melakukan pengukuran kadar bahaya kadar udara. Sekarang katanya, kadar udara Solok Selatan masih diambang sedang dan belum memasuki kondisi tidak sehat. "Masker akan kita bagikan jika kadar udara sudah memasuki ambang tidak sehat yaitu berkisar antara 101-199 PPb," katanya. (**/rik)