PM Ukraina: Mh17 Tidak Ditembak Jatuh Oleh "Gorila Mabuk"

id PM Ukraina: Mh17 Tidak Ditembak Jatuh Oleh "Gorila Mabuk"

Berlin, (Antara/AFP) - Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk dalam komentarnya yang dipublikasikan Minggu mengatakan, Rusia diduga berada di balik penembakan pesawat Malaysia karena operasi semacam itu membutuhkan tenaga profesional dan bukan oleh "gorila mabuk". "Personal sangat profesional dibutuhkan untuk menemukan target dan menembakkan rudal," katanya kepada harian Jerman mengenai tersangka yang menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17 di wilayah udara Ukraina dan menewaskan 298 penumpangnya. "Kemungkinan orang-orang semacam ini berasal dari Rusia," katanya seperti dikutip harian tersebut dan diterjemahkan dalam bahasa Jerman. Yatsenyuk menduga, kelompok pemberontak pro-Rusia kemungkinan tidak menembakkan rudal itu sendiri, karena "kami tahu bahwa sistem seperti itu tidak bisa dioperasikan oleh gorila mabuk", demikian dilaporkan harian Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung mengutip PM Ukraina. PM juga mengatakan bahwa pasukan Ukraina tidak pernah menggunakan rudal dalam konflik dan bahwa "semua rudal darat-ke-udara Ukraina ditempatkan di lokasi yang lain. Kami bersiap untuk memublikasikan semua bukti dan lokasi". Yatsenyuk menekankan bahwa konflik di Ukraina bukanlah perang sipil tetapi "intervensi yang dipimpin Rusia", dan menggambarkannya sebagai "dipimpin Rusia, didukung Rusia, didanai Rusia dan diorganisir oleh Rusia". Ia menambahkan bahwa "sekarang saatnya untuk menghentikan agresi Rusia". Sementara itu Menteri Luar Negeri Jerman meminta agar penyelidik independen segera diberi akses tak terbatas ke lokasi jatuhnya pesawat di kawasan yang dikuasai pemberontak di timur Uktaina. "Siapapun yang menghambat investigasi tengah menyembunyikan sesuatu atau tidak punya hati," kata Frank-Walter Steinmeier seperti dikutip harian Bild. Ia mendesak dilakukannya "penyelidikan internasional yang independen yang tidak diragukan" dan mengatakan bahwa "pelaku dan pendukungnya tidak boleh dibiarkan melenggang bebas." (*/WIJ)