Pemimpin Farc Menentang Terhadap Perdagangan Narkoba

id Pemimpin Farc Menentang Terhadap Perdagangan Narkoba

Bogota, (Antara/AFP) - Kepala pemberontak FARC Kolombia, yang lama diyakini mendanai kegiatan gerilya melalui perdagangan narkoba, Senin mengatakan bahwa ia menentang perdagangan itu sebagai "kontra-revolusioner." Timoleon Jimenez, yang dikenal dengan julukannya "Timochenko," mengatakan dalam satu wawancara yang disiarkan di Internet bahwa pada intinya FARC menentang perdagangan obat, "karena telah membunuh banyak dari rekan-rekan kami." Jimenez, kepala komandan Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia, menambahkan dalam wawancara, bahwa perdagangan narkoba "telah menperlambat pembangunan dan melakukan banyak kerugian," terutama karena "sejumlah besar pemuda" telah tewas dalam perdagangan narkoba. Pemimpin pemberontak membuat pernyataan itu pada saat pemerintah Kolombia dan kelompok gerilyawan siap untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian di Kuba, Selasa, yang bertujuan untuk mengakhiri setengah abad konflik bersenjata di negara itu. Ini akan menjadi sesi pertama mereka sejak Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menempatkan peringkat kedua penentangan sengit terhadap perundingan perdamaian, Oscar Ivan Zuluaga, dalam pemilihan presiden putaran pertama 25 Mei. Jajak pendapat menunjukkan keduanya saling berhadapan saat mereka menuju ke putaran kedua pemilihan presiden 15 Juni. Perundingan-perundingan Havana dimulai pada November 2012 dan telah menghasilkan perjanjian-perjanjian parsial mengenai istilah untuk reintegrasi politik FARC, pembangunan pedesaan dan perdagangan narkoba. Tetapi setidaknya ada tiga isu utama yang belum terpecahkan, yakni penyerahan senjata, kompensasi bagi korban konflik, dan apakah kesepakatan perdamaian akan diratifikasi oleh referendum nasional atau dengan cara lain. (*/sun)