Jakarta, (Antara) - Peserta konvensi capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengritisi perilaku pemerintah daerah yang kerap memposisikan diri (berlagak) seperti raja kala berhadapan dengan investor.
"Banyak investor yang merasa tidak dilayani dan didukung pemerintah daerah ketika hendak berinvestasi. Malah pemda yang justru ingin dilayani," kata Dino dalam debat konvensi capres Partai Demokrat, di Jakarta, Minggu.
Dino mengisahkan, melalui kunjungan safari politiknya ke sejumlah kota di Indonesia beberapa waktu lalu, dirinya kerap menemui pemilik modal yang mengaku tidak mendapat dukungan dari pemerintah daerah.
"Beberapa dari mereka justru dipersulit melalui birokrasi izin usaha dan lain-lain," kata Dino Patti Djalal.
Dino menekankan seharusnya pemda mampu melayani investor atau pemodal dengan mempermudah kegiatan bisnis. Ketika bisnis berjalan lancar, maka lapangan pekerjaan akan kian terbuka.
"Dengan tingginya iklim investasi, maka lapangan pekerjaan akan meningkat," ujar dia.
Dino juga menyatakan perlunya pembangunan sektor manufaktur yang dinilai mampu mendongkrak lapangan kerja secara signifikan.
Dia menekankan apabila dirinya menjadi capres Demokrat dia akan mengusung visi misi pro job, pro growth, pro poor dan pro business.
Hingga saat ini debat konvensi capres Demokrat masih terus berlangsung.
Ke-11 peserta yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang. Mereka diberikan pertanyaan perihal upaya meningkatkan perekonomian, menghilangkan pengangguran dan mewujudkan ketahanan pangan.
Hadir sebagai salah satu panelis dalam acara debat itu yakni ekonom Purbaya Yudhi Sadewa. (*/jno)
Dino Patti Djalal Kritisi Pemda Berlagak Raja
Dino Patti Djalal. (Antara)