Padang, (Antara) — Sekretaris Warga Padang Cinta Damai (WPCD) Riswandi didampingi Ketua Dewan Pembina Andi Taswin, menyerahkan kunci rumah pada Effendi (73), Selasa, yang sudah selesai diperbaikai agar segera bisa ditempati. Ketua WPCD Yunaldi menyebutkan, program bedah rumah ini dilaksanakan dalam rangka ulang tahun WPCD ke-4. Proses pembangunannya memakan waktu sekitar 1 bulan dengan anggaran mencapai Rp40 juta. Rumah yang dibangun tipe 36 plus, terdiri dari dua kamar, ruang tamu dan teras. "Pembangunannya dimulai tepat saat Ultah WPCD ke 4 pada 4 Januari lalu. Dan hari ini, secara resmi rumah kita serahkan kepada pemiliknya," katanya didampingi Dewan Pembina Andi Taswin. Anggaran bedah rumah itu, katanya, sepenuhnya berasal dari sumbangan anggota dan partisipasi masyarakat lainnya. Karena itu, rumah yang dibedah sangat terbatas, hanya 1 unit. Tahun lalu, saat ulang tahun ke-3, WPCD juga melakukan bedah rumah di Pasia Nan Tigo. Rumah Effendi, di Jalan Patenggangan No.19, Air Tawar Barat, Kota Padang, tak layak disebut rumah. Karena dinding rumah yang terbuat dari kayu itu, umumnya sudah lapuk. Begitu pula atapnya, bocor di sana-sini. Kakek itu hidup sebatang kara. Tak ada anak, tak ada istri dan sanak saudara. Sang istri meningga dunia sejak 2 tahun lalu. Dari pernikahannya, kakek bertubuh kurus dan ringkih itu, tak dikaruniai anak. Di usia senjanya, Efendi ditemani para tetangga yang peduli padanya. "Tanah dan rumah ini milik kami. Dan kami sudah tinggal di sini sejak tahun 1981. Saya tak sanggup memperbaikinya, karena belakangan ini sering sakit-sakitan,” kata Efendi. Sejak setahun terakhir, seorang warga setempat bernama Ramiah, bersedia merawatnya. Sedangkan biaya hidup sang kakek, berasal dari kerabat jauhnya yaitu anak-anak dari adik istrinya. Sang anak yang hidup di rantau, rajin mengirim biaya untuknya. Sebab Efendi tak sanggup lagi bekerja. Belakangan ini, dia juga sering sakit-sakitan. "Terima kasih banyak untuk WPCD yang peduli dengan nasib orang seperti kami," katanya lirih. Ketua RW III Kelurahan ATB, Buyung juga mengungkapkan rasa syukur karena salah satu warganya yang masuk kategori miskin, kini bisa tinggal di rumah yang layak huni. Dan sebenarnya, harapan itu sudah lama dipendamnya. Shalat Idul Fitri dan shalat Idul Adha selalu digelar di lapangan bola yang ada di depan rumah Effendi. "Kami selalu shalat di lapangan bola dan langsung menghadap ke rumah Effeni. Dan agaknya, WPCD tersentuh hatinya hatinya untuk membantu perbaikan rumah tersebut," katanya. (*)

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2024