Jambi, (ANTARA) - Banjir akibat luapan air sungai Bungkal, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, Selasa, merendam sedikitnya 13 desa di daerah itu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh, Ediyanto di Sungaipenuh, ibukota Sungaipenuh, Selasa, membenarkan adanya banjir tersebut. "Tadi siang bapak wali kota telah meninjau lokasi banjir, dan berharap kepada masyarakat, khususnya yang berada di bantaran Sungai Bungkal untuk tetap waspada," ujarnya. Menurut dia, banjir akibat guyuran hujan lebat yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir sehingga air sungai menjadi meluap. Akibat banjir itu, diketahui ratusan rumah warga dan ratusan hektare lahan padi siap panen terendam. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun banjir menyebabkan kerugian materi bagi masyarakat setempat. Salah satunya adalah lahan sawah padi milik masyarakat yang siap penen harus gagal panen karena terendam banjir. Tidak hanya itu, beberapa ternak milik masyarakat diketahui mati dan hilang terseret arus banjir. Data sementara dari pihak Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungaipenuh, kerugian belum bisa dihitung secara pasti. Jumlah rumah yang tergenang tercatat mencapai 571 rumah dengan 1.700 jiwa warga. Sawah yang tergenang dan hampir siap panen mencapai 302 hektare, 779 ekor ayam mati dan hilang, itik 800 ekor, gabah kering 10 ton, kambing dua ekor, gudang batu bata delapan unit terendam, dan bibit padi 2,5 ton. Pada penanganan banjir ini, BPBD Kota Sungaipenuh akan membentuk posko Tim Reaksi Cepat (TRC) Terpadu guna mengatasi dampak dan pengamanan terhadap kejadian banjir tersebut. "TRC terpadu terdiri dari beberapa instansi terkait guna pencegahan dan pengamanan dampak banjir," tambah Ediyanto. (*/jno)

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2025