Jakarta, (Antara) - Angota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko mengenal sosok Hayono Isman yang saat ini ikut sebagai peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat sebagai orang yang tidak ngotot dan tidak mau menghalalkan segala cara untuk menggapai keinginan dan cita-citanya.
"Beliau politisi yang kalem. Walau punya cita-cita politik yang baik, beliau tidak menonjolkannya," kata Budiman, di Jakarta, Minggu.
Budiman juga melihat sosok Hayono Isman memiliki pergaulan yang luas dan tidak membatasi terhadap orang atau tokoh yang memiliki haluan politik berbeda.
Mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PDR) yang kini menjadi polisi PDI Perjuangan ini juga mengaku akrab dengan Hayono Isman, bahkan sempat dirinya dipercaya menjadi mentor politik anak-anaknya.
"Beliau pernah menyerahkan pendidikan politik anak-anaknya ke saya. Beliau meminta bimbingan saya untuk anak-anaknya dalam politik," kata Budiman.
Hal ini terjadi saat Budiman menempuh pendidikan di Inggris. Kebetulan, Hayono punya rumah di Inggris dan anak-anaknya juga sekolah di sana. Hayono minta Budiman untuk tinggal di rumahnya sambil mendidik dan membimbing anak-anaknya.
"Beliau bilang, sebelum dapat kos-kosan, silakan tinggal di rumah beliau sambil mendidik dan menjaga anak-anaknya. Ini membuat saya terharu. Walau pandangan politik kami berbeda, beliau mau menyerahkan bimbingan politik anak-anaknya ke saya," tuturnya.
Peserta konvensi Capres Demokrat ini adalah politisi senior dan juga aktif di organisasi kemasyarakatan, parpol, lembaga eksekutif (pemerintahan), maupun legislatif DPR.
Hayono Isman telah dua kali menjadi anggota DPR, yakni periode 1987 dan 1992 Saat itu, dia menjadi anggota DPR dari Fraksi Karya Pembangunan Golkar. Pria kelahiran Jakarta, 25 April 1955 ini memiliki ketertarikan di kancah politik.
Pada Pemilu 2009, melalui Partai Demokrat, ia terpilih kembali menjadi anggota dewan terhormat untuk masa bakti 2009-2014 melalui daerah pemilihan (dapil) DKI Jaya I (Jakarta Timur).
Mantan menteri pemuda dan olahraga pada kabinet pembangunan VI (1993-1998) menjadi salah satu peserta konvensi capres Demokrat dan akan bersaing dalam pemilihan presiden 2014. (*/WIJ)