Lubukbasung (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat Muhammad Lutfi mengatakan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 akan menjadi dasar yang kokoh bagi perencanaan pembangunan daerah yang lebih efektif dan berbasis fakta.
“Sensus ini harus kita dukung sepenuhnya. Bukan sekadar pendataan, tetapi merupakan langkah strategis untuk menggambarkan kondisi ekonomi daerah secara nyata,” kata Muhammad Lutfi di Lubuk Basung, Senin.
Ia mengatakan pembangunan ekonomi menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung tercapainya cita-cita bangsa Indonesia, khususnya untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Untuk itu, ketersediaan data ekonomi yang akurat, komprehensif dan terperinci menjadi kebutuhan mutlak.
Melalui data yang akurat, pemerintah dapat mengetahui berbagai potensi ekonomi dimiliki daerah, tantangan dihadapi, serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Data hasil sensus akan menjadi acuan penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Untuk itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya mendukung, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026.
“Partisipasi masyarakat sangat penting, karena setiap data yang terkumpul akan menjadi bagian dari fondasi pembangunan perekonomian yang lebih baik ke depan,” katanya.
Sementara Panitia Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026, Aliyasman mengatakan sensus ekonomi merupakan kegiatan statistik nasional yang dilakukan setiap 10 tahun sekali berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
"Pada 2026 mendatang, BPS bakal melakukan melakukan sensus ekonomi ke lima guna menghasilkan data yang komperhensif mengenai struktur dan potensi perekonomian nasional," katanya.
Ia menambahkan sosialisasi ini diadakan dalam rangka bentuk edukasi publik dan peningkatan dukungan terhadap pelaksanaan sensus ekonomi 2026.
Setelah itu memberikan pemahaman konsep, manfaat, dan tahapan sensus ekonomi 2026.