Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa semua fasilitas rumah sakit (RS) pemerintah di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah beroperasi pasca-bencana banjir dan longsor.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI di Jakarta, Selasa, mengatakan personel tenaga kesehatan juga ditambah demi memperkuat layanan kesehatan untuk masyarakat.
“Dari sisi pelayanan kesehatan, seluruh rumah sakit pemerintah di Aceh telah beroperasi,” ujarnya.
Menurut data, ada 23 RS pemerintah di Aceh dan semuanya sudah beroperasi. Namun, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang saat ini masih terdapat material sisa-sisa banjir, sehingga upaya pembersihan terus dilakukan dengan melibatkan TNI, Polri, dan relawan.
Secara bertahap, kata Abdul, peralatan yang terdampak banjir mulai diperbaiki dan diganti.
“Satu rumah sakit di Aceh Tamiang masih melakukan pembersihan ruang rawat inap lantai satu, serta penggantian alat kesehatan yang rusak,” ujarnya.
Selain itu, di Aceh, ada 288 puskesmas yang beroperasi dan 19 belum bisa beroperasi. Sebanyak 30 puskesmas masuk kategori rusak berat.
Di Sumatera Utara, ada 35 RS pemerintah yang semuanya juga sudah beroperasi. Tercatat sebanyak 325 puskesmas beroperasi dengan 36 puskesmas sempat masuk kategori rusak berat.
Di Sumatera Barat, seluruh RS pemerintah yang berjumlah 29 juga sudah beroperasi. Semua puskesmas yaitu sebanyak 233 beroperasi, dengan dua puskesmas sempat masuk kategori rusak berat.
Abdul mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara rutin mengirimkan alat kesehatan (alkes), obat-obatan, logistik medis, serta tenaga kesehatan (nakes) ke lokasi bencana untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan dan memenuhi kebutuhan darurat.
“Kemenkes telah mengirimkan tambahan tenaga kesehatan untuk memperkuat layanan, khususnya di wilayah dengan akses darat yang masih terbatas,” katanya.
BNPB turut mengapresiasi bantuan dari para relawan dan organisasi masyarakat dalam penanganan bencana di Sumatera.
“Terima kasih kepada seluruh relawan dan organisasi masyarakat yang terus membuka layanan kesehatan gratis serta layanan psikososial, baik di Aceh maupun di Sumatera Barat,” katanya.