Lubukbasung (ANTARA) - Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat Edi Busti membantah telah melakukan pemukulan kepada Ketua DPW LSM Garuda NI Sumbar Bj Rahmat, saat diskusi yang berujung salah paham dan perdebatan sengit, Kamis (18/12).

"Tidak mungkin itu saya lakukan, tetapi opini dibuat, saya memukul yang bersangkutan," kata Edi Busti memberikan klarifikasi pemukulan disampaikan kepada sejumlah wartawan melalui telpon genggam dihadiri tokoh masyarakat Lubuk Basung, Noveri Edios dan Marjoni di TAMY Straight Cafe and Billiard Lubuk Basung, Sabtu (20/12) malam.

Ia mengatakan ingin meluruskan berita terkait pemukulan di sejumlah media online dan ini tidak seimbang, sehingga nampak apa yang sebenarnya.

Kasus pemukulan itu, juga dilaporkan BJ Rahmat ke Polres Agam dan pihaknya taat azas hukum. Apabila dipangil penyidik Polres Agam, bakal dijelaskan sebenarnya.

"Ini hak privasinya, tetapi yang dilaporkan tidak benar adanya, karena saya tidak ada memukul atau menonjok BJ Rahmat. Bisa dibuktikan, karena ada saksi fakta di lapangan atas nama Zam Zami dan Sarbaini yang juga pengurus KONI Agam," katanya.

Ia mengatakan kejadian berawal saat ia bersama Bj Rahmat dan Zam Zami yang juga wartawan bertemu membicarakan proyek yang bakal keluar di Kantor KONI Agam, Kamis 

Saat itu, ia mengingatkan untuk apa proyek itu diapakan dan fasilitasi saja, karena ini proyek pusat di daerah.

Belum jalan sudah ribut dan nanti pemerintah pusat akan takut mengalokasikan dana ke Agam, sehingga berdampak terhadap pembangunan.

Ternyata BJ Rahmat kesal dan berujung salah paham dan terjadi perdebatan.

"Saat perdebatan hanya ada kami bertiga. Sementara Sarbaini sedang di luar kantor KONI Agam di GOR Rang Agam," katanya..

Ia mengakui tujuannya baik, agar pembangunan Agam lebih cepat dengan kondisi keuangan sangat kurang.

Dengan kondisi APBD seperti ini, maka kesulitan untuk membangun Agam kedepan.


Pewarta : Yusrizal
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025