Padang (ANTARA) - Departemen Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK UNAND) bekerja sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Dharma Wanita Persatuan Universitas Andalas (DWP UNAND) menggelar kegiatan Pengabdian Internasional kepada Masyarakat di SDN 02 Cupak Tangah, Pauh–Padang. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu pemulihan psikologis dan sosial warga yang terdampak banjir bandang dan longsor di wilayah tersebut.
Program ini difokuskan pada pemberian Psychological First Aid (PFA) dan layanan psikososial kepada para penyintas dari berbagai kelompok usia. Sebanyak 50 anak usia 5–12 tahun dan 20 orang dewasa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Tim pelaksana terdiri dari 13 dosen dan tenaga kependidikan, serta 8 mahasiswa Departemen Psikologi UNAND. Ketua DWP UNAND, Ny. Laila Isrona E. Yonnedi, juga turut hadir mendampingi para pengurus. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Departemen Psikologi, Dr. Rozi Sastra Purna, M.Psi., Psikolog, dengan Lala Septiyani S., M.Psi., Psikolog sebagai koordinator lapangan. Dr. Hilwa Abdullah binti Muhammad Mohd. dari UKM juga ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga 11.00 WIB. Acara diawali dengan senam pagi sebagai bentuk upaya katarsis emosi bagi para penyintas. Setelah itu, kelompok dewasa mengikuti sesi konseling, sementara anak-anak terlibat dalam aktivitas relaksasi emosional melalui permainan dan menggambar. Dalam sesi konseling, para penyintas dewasa dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang, masing-masing didampingi oleh 1-2 psikolog. Ibu-ibu korban bencana diminta untuk berbagi pengalaman mereka selama kejadian dan membahas langkah-langkah yang mereka rencanakan pasca-banjir.
Anak-anak diberi satu paket alat menggambar dan diminta untuk menggambarkan apa yang ada dalam pikiran mereka saat ini. Selain itu, DWP UNAND juga memberikan sarapan, pakaian dalam, susu UHT, dan makanan ringan kepada para peserta, sekaligus mendampingi sesi konseling untuk memberikan dukungan emosional. Kegiatan diakhiri dengan pembagian bingkisan berupa alat tulis dan camilan untuk anak-anak.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi korban bencana, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat kapasitas relawan psikologi dalam menangani situasi darurat. Kolaborasi lintas lembaga ini diharapkan dapat mendukung pemulihan jangka panjang dan meningkatkan ketangguhan psikososial masyarakat.
Lala Septiyani S., M.Psi., Psikolog, sebagai koordinator lapangan, menyampaikan bahwa meskipun kegiatan ini bermanfaat, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi oleh penyintas dewasa dan anak-anak setelah kembali ke tempat tinggal mereka. Secara psikologis, penyintas mengalami tiga tahapan kondisi mental setelah mengalami trauma. Tahapan pertama adalah munculnya gejala kesedihan dan stres, diikuti oleh tahapan kedua, yaitu simtom stres maladaptif atau kesulitan beradaptasi. Tahapan terakhir adalah dampak jangka panjang yang terkadang berupa gangguan seperti post-traumatic stress disorder (PTSD) dan perubahan kepribadian. Oleh karena itu, Lala menekankan perlunya dilakukan screening ulang untuk mendeteksi kondisi tersebut agar penanganannya bisa dilakukan lebih lanjut.
Penyelenggara kegiatan ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, dengan harapan bahwa kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi komunitas yang terdampak bencana. (RPS, LS, LI)
* Tim Pengabdian Internasional Dep.Psikologi FK UNAND