Padang (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) terus bekerja secara ekstra untuk mengidentifikasi jenazah korban bencana alam di Sumatra Barat (Sumbar) hingga Rabu (3/12).
"Perlu disampaikan bahwa Tim DVI milik Polri masih terus bekerja secara ekstra untuk mengidentifikasi para korban bencana alam," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya di Padang, Rabu.
Ia menerangkan hingga Rabu siang, tercatat ada 193 korban jiwa yang timbul akibat bencana alam di wilayah Sumbar.
Data jumlah korban tersebut sejalan dengan data korban terbaru yang dirilis oleh Posko Terpadu penanganan bencana provinsi Sumbar.
Ia mengatakan dari 193 korban jiwa tersebut, jumlah jenazah yang sudah teridentifikasi oleh Tim DVI Polri sebanyak 161 korban.
Sebanyak 32 korban masih dalam tahap identifikasi oleh Tim DVI, sedangkan 216 korban dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian.
Menurutnya Tim DVI Polri yang menjalankan proses identifikasi terhadap jenazah adalah tim gabungan dari Pusdokkes Mabes Polri, dan Biddokkes Polda Sumbar.
Tim dari Mabes Polri berada di bawah kendali Kabid DVI Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol dr Wahyu Idayati, sedangkan Sumbar di bawah kendali Kabid Dokkes Polda Sumbar AKBP dr Faisal.
Susmelawati menceritakan sejumlah kendala yang ditemui oleh tim dalam melakukan identifikasi jenazah adalah kondisi visual.
Dimana para korban ditemukan dalam keadaan yang tidak segar sehingga sulit dikenali secara visual sebagai upaya pembandingan.
Sebab dalam menjalankan identifikasi tim memerlukan data visual yang jelas seperti pencocokkan pakaian ataupun ciri-ciri dari korban.
Sedangkan korban yang kini ditangani oleh Tim DVI ada yang ditemukan setelah beberapa hari, dan ada yang ditemukan terbawa oleh arus sehingga visualnya sulit dikenali.
Saat ini prioritas utama tim adalah mengumpulkan sampel DNA pembanding dari keluarga korban yang melapor hilang ke posko Antemortem (data sebelum kematian).
Sampel diambil melalui usap (swab) bagian dalam pipi lalu dibawa ke Jakarta untuk diperiksa dan dicocokkan dengan sampel DNA jenazah.
Kepolisian terus mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera mendatangi posko DVI, terutama di RS Bhayangkara guna memudahkan proses identifikasi.