Lubuk Basung (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sekitar 31,18 hektare lahan pertanian berupa sawah dan cabai di daerah itu terendam tanah longsor dan banjir bandang dampak hujan cukup tinggi melanda semenjak 22-25 November 2025.

"Ini merupakan data sementara dari petugas di lapangan setiap kecamatan," kata Kepala Dinas Pertanian Agam, Arief Restu di Lubuk Basung, Selasa.

Ia mengatakan ke 31,18 hektare lahan pertanian itu tersebar di Kecamatan Palembayan sekitar 5,40 hektare, Kecamatan Palupuh sekitar 6,28 hektare.

Setelah itu Kecamatan Tanjung Raya sekitar 16,50 hektare, Kecamatan Ampek Koto sekitar satu hektare dan lainnya.

"Padi yang terdampak dengan usia satu minggu sampai dua bulan. Lahan cabai yang terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang sekitar 0,5 hektare," katanya.

Ia mengakui data lahan pertanian terdampak bencana alam tanah longsor dan banjir bandang ini terus bergerak.

Saat ini, tambahnya penyuluh pertanian lapangan masih melakukan pendataan lahan pertanian yang terdampak tanah longsor dan banjir bandang.

"Kita masih melakukan pendataan dan termasuk total kerugian akibat bencana ini," katanya.

Ia mengakui bencana tanah longsor dan banjir bandang akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu semenjak 22-25 November 2025.

Dengan kondisi itu, terjadi longsor dan meluapnya sejumlah sungai di daerah tersebut yang terdampak kepada lahan pertanian milik warga 

"Saat ini Agam masih diguyur hujan cukup tinggi dan kami terus melakukan pendataan lahan pertanian terdampak," katanya.


Pewarta : Yusrizal
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025